Affiliation:
1. Program Studi Kimia, Universitas Muhammadiyah Sukabumi, Jl. R. Syamsudin, S. H No. 50, Sukabumi, Indonesia
Abstract
Penggunaan bahan bakar minyak bumi secara terus menerus dapat menyebabkan kelangkaan dan bahkan penipisan sumber energi. Salah satu energi alternatif yang menjanjikan adalah bioetanol. Bioetanol adalah produksi etanol yang dibuat dari biomassa yang mengandung gula, pati atau selulosa dengan memfermentasi gula menggunakan ragi Saccharomyces cerevisiae. Penggunaan ragi Saccharomyces cerevisiae disini sangat berpengaruh pada hasil bioetanol yang dihasilkan. Oleh karena itu, dilakukan variasi penambahan ragi Saccharomyces cerevisiae untuk dapat membandingkan kandungan bioetanol yang dihasilkan. Sumber penghasil bioetanol dapat dimanfaatkan dari tumbuhan yang mengandung pati, karbohidrat, dan selulosa. Kulit buah sukun (Artocarpus altilis) belum dimanfaatkkan secara maksimal di Indonesia, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bahan baku pembuatan bioetanol. Kulit buah sukun mengandung selulosa sebesar 17.59% yang dapat dimanfaatkan sebagai bioetanol. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh konsentrasi ragi pada proses fermentasi untuk menghasilkan bioetanol dan kadar etanol yang dihasilkan dari bioetanol kulit buah sukun. Pembuatan bioetanol diawali proses hidrolisis dengan asam HCl 1M untuk mengubah karbohidrat menjadi gula. Proses selanjutnya filtrat hidrolisis di fermentasi selama 7 hari dengan menambahkan ragi Saccharomyces cerevisiae yang divariasikan konsentrasinya yaitu 8%, 9%, dan 10%. Banyaknya ragi yang ditambahkan dapat mempengaruhi hasil bioetanol yang dihasilkan. Kadar etanol yang diperoleh dari pengujian kromatografi gas secara berturut adalah 12.7%; 15.0%; 18.2%.
Publisher
Institute of Research and Community Services Diponegoro University (LPPM UNDIP)