Edukasi dan Inovasi Pangan untuk Pencegahan Stunting pada Ibu Hamil di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan
-
Published:2023-06-29
Issue:1
Volume:3
Page:1-12
-
ISSN:2798-267X
-
Container-title:Jurnal Inovasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
-
language:
-
Short-container-title:J. Inov. Penelit. dan Pengabdi. Masy
Author:
Citrakesumasari Citrakesumasari, Nasrah Nasrah, Lestari Dian, Sahabuddin Sitti Mutmainnah Nur, Rahmah Nuur, Wijaya MitaORCID, Asysa NurORCID, Hasim Srifa Noevi, Kurniati YessyORCID, Rachmat MuhammadORCID
Abstract
Stunting adalah gangguan pertumbuhan linier yang berlangsung sejak kehamilan hingga anak berumur 24 bulan. Stunting terjadi karena kekurangan zat gizi yang berlangsung dalam waktu yang lama. Salah satu penyebab terjadinya stunting adalah kurangnya pengetahuan ibu tentang pola makan dan pola asuh yang baik pada anak. Sehingga ibu perlu dibekali tentang pencegahan stunting sejak dini. Pengabdian ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil mengenai bahan pangan lokal pencegah stunting dan cara mengolahnya. Pengabdian ini berlangsung 2 kali dimana pertemuan pertama dilakukan edukasi melalui permainan pembelajaran dan pada pertemuan kedua dilakukan demo masak beberapa menu inovasi pangan lokal di empat desa lokus stunting yang menjadi lokasi pengabdian. Hasil analisis uji Wilcoxon yang digunakan didapatkan hasil dari empat lokasi pengabdian, tiga diantaranya (Desa Pakatto, Je’nemadinging dan Pacellekang) terjadi peningkatan pengetahuan ibu hamil sebelum dan sesudah pemberian edukasi inovasi pangan (p-value <0,05). Sedangkan pada lokasi keempat (Desa Panaikang) tidak terjadi perubahan pengetahuan ibu hamil sebelum dan sesudah edukasi inovasi pangan (p-value >0,05). Kegiatan ini menunjukkan bahwa edukasi dapat meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan stunting pada ibu hamil
Publisher
Indonesia Emerging Literacy Education
Reference21 articles.
1. Adriani, M., & Wirjatmadi, B. (2012). Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan. Prenadamedia Group. 2. Sinatrya, A. K., & Muniroh, L. (2019). Hubungan Faktor Water, Sanitation, and Hygiene (WASH) dengan Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Kotakulon, Kabupaten Bondowoso. Amerta Nutrition, 3(3), 164– 170. https://doi.org/10.2473/amnt.v3i3.2019.164-170 3. Budiastutik, I., & Rahfiludin, M. Z. (2019). Faktor Risiko Stunting pada anak di Negara Berkembang. Amerta Nutr, 3(3), 122–129. https://doi.org/10.2473/amnt.v3i3.2019.122-129 4. Citrakesumasari, Kurniati, Y., Syam, A., Salam, A., Virani, D. (2020). Pencegahan stunting melalui pemberdayaan kader PKK Kecamatan Barebbo di Kabupaten Bone. Jurnal Panrita Abdi, 4(3), 322-327. https://doi.org/10.20956/pa.v4i3.8083 5. Faiqoh, R. B. Al, Suyatno, & Kartini, A. (2018). Hubungan ketahanan pangan keluarga dan tingkat kecukupan zat gizi dengan kejadian stunting pada anak usia 24-59 bulan di daerah pesisir (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Bandarharjo Kota Semarang). JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal), 6(5), 413–421. http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm%0AHUBUNGAN
|
|