Abstract
Salah satu sistem informasi di perguruan tinggi adalah sistem informasi akademik berbasis ERP yaitu sistem informasi terkomputerisasi yang tidak saja mencakup bisnis proses akademik tetapi juga terintegrasi dengan bisnis proses lainnya dalam pengelolaan institusi perguruan tinggi. Namun dalam praktiknya tidak sedikit institusi termasuk perguruan tinggi yang gagal mengimplementasikannya. Mengganti perangkat lunak dengan yang baru memungkinkan munculnya resistensi dari pengguna karena kekhawatiran berimplikasi mutasi, kehilangan pekerjaan, perampingan bahkan sampai pemutusan hubungan kerja. Oleh karena itu, diperlukan manajemen perubahan sebagai upaya mengubah sikap pengguna agar mau menggunakan sistem SIKA-ERP. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan pendorong dan menghambat efektivitas implementasi SIKA-ERP dari aspek sikap pengguna. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi policy maker dalam program perubahan di perguruan tinggi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan menggunakan model manajemen perubahan ADKAR dari Jeffrey M. Hiatt (Hiatt, 2006) dan menggunakan Kerangka McKinsey 7S untuk menanamkan nilai-nilai perubahan yang lebih baik dan menjadi budaya dalam organisasi. Dari diskusi kelompok forum dan wawancara mendalam disimpulkan bahwa implementasi SIKA-ERP di Perguruan Tinggi ini kurang efektif karena kurangnya kesadaran tenaga kependidikan sebagai pengguna bahwa perubahan telah menjadi prioritas bagi institusi.
Publisher
Lembaga Layanan Pendidikan Wilayah IV
Cited by
1 articles.
订阅此论文施引文献
订阅此论文施引文献,注册后可以免费订阅5篇论文的施引文献,订阅后可以查看论文全部施引文献