Author:
Koro Suriana,Hadju Veni,As'ad Suryani,Bahar Baharuddin
Abstract
Masalah gizi pada balita masih merupakan masalah kesehatan masyarakat (public health problem) jika prevalensi pendek(stunting) >20%. Prevalensi stunting secara umum didunia juga termasuk pada masalah kesehatan masyarakat karena masih sebesar 26% (WHO, 2012). Secara nasional prevalensi stunting pada balita di Indonesia adalah 37,2%. Hal ini berarti bahwa masalah gizi di Indonesia masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius Sementara proporsi balita stunting 48,2% di Provinsi NTT termasuk masalah kesehatan masyarakat yang kritis (Riskesda 2013). Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan stunting anak 6 – 24 bulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan Propinsi Nusa Tenggara Timur.bPenelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan potong lintang. Penelitian dilaksanakan di Sembilan wilayah kecamatan Kabupaten Timor Tengah Selatan. Data konsumsi makanan baduta diperoleh melalui recall konsumsi, sedangkan data lainnya diperoleh melalui kuisioner oleh tenaga enumerator. Analisis zat gizi pada makanan menggunakan food processor 2 (FP2). Uji statistik yang digunakan adalah chi-Square. Jumlah responden yang diteliti sebanyak 3480 anak, yang stunting dan severe stunting sebanyak 1416 anak (40,7%), sebagian besar adalah laki-laki sebanyak 1870 anak (53,7%), untuk umur 12 - 24 bulan sebanyak 1916 anak (55,1%), dimana hasil uji chi square signifikan p < 0,05. Pendidikan ibu dan bapak masing-masing 1827 orang (52,5%) dan 1754 orang (50,4%) berpendidikan dasar tidak tamat dan tamat SMP dengan pekerjaan yang mayoritas petani ibu(83,3%) dan bapak (65,0%), sosial ekonomi sebagian besar tergolong rendah (83,5%). TB ibu bermakna secara signifikan (p = 0,000) begitupun dengan paritas dan jarak kelahiran diperoleh hasil uji chi-square bermakna secara signifikan p < 0,005, sementara memberikan ASI Eksklusif hanya 596 orang (17,1%) Kebutuhan zat gizi tidak mencapai Recommended dieatery allowanced (RDA) <80% AKG, asupan energy (90,3%), protein (82,6%), Lemak (97,9%) dan KH (82,0%). Riwayat penyakit diare (17,4%), demam (32,6%), sesak (2,3%), batuk (31,0%) dan beringus (29,2%) dan hasil uji chi-square hanya demam yang bermakna dengan p = 0,016. Hasil logictic regresi diperoleh faktor jenis kelamin dan tinggi ibu yang paling berhubungan dengan status gizi stunting. faktor determinan stunting adalah usia anak, jenis kelamin, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, tinggi ibu, paritas, jarak kelahiran, asupan protein dan riwayat penyakit demam.
Catatan PenerbitPoltekkes Kemenkes Kendari menyatakan tetap netral sehubungan dengan klaim dari perspektif atau buah pikiran yang diterbitkan dan dari afiliasi institusional manapun.
Publisher
Poltekkes Kemenkes Kendari
Subject
Industrial and Manufacturing Engineering,Polymers and Plastics,History,Business and International Management
Cited by
1 articles.
订阅此论文施引文献
订阅此论文施引文献,注册后可以免费订阅5篇论文的施引文献,订阅后可以查看论文全部施引文献