Author:
Ramadhani Dedek Dwi Suci,Sukenti Desi
Abstract
Salah satu faktor yang menyebabkan lemahnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa adalah ketidakmampuan dalam menganalisis dan mengevaluasi dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa setelah menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam materi menganalisis sistematika dan kebahasaan karya ilmiah. Metode Penelitian menggunakan metode quasi eksperimen dengan desain Nonequivalent Pretest-Posttest Control Group Design. Desain ini digunakan untuk membandingkan hasil tes (posttest) antara kelompok eksperimen dan kelompok control. Data dihasilkan melalui observasi, tes, dan dokumentasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai posttest pada setiap indikator kemampuan berpikir tingkat tinggi. Kelas eksperimen mencatatkan hasil yang lebih baik pada indikator menganalisis (membandingkan dan membedakan) dengan persentase 91% (sangat baik), sementara kelas kontrol mencatatkan hasil tertinggi pada indikator menganalisis (menganalisis argumentasi), mengevaluasi, dan membuat kesimpulan dengan persentase 90% (sangat baik). Kesimpulan yaitu hasil analisis menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara hasil posttest kedua kelompok (kelas eksperimen dan kelas kontrol), dan penerapan PBL secara positif mempengaruhi peningkatan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa di kelas eksperimen. Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa PBL dapat meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa, dan penerapannya dapat lebih mendukung siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Publisher
Universitas Pendidikan Ganesha
Subject
General Economics, Econometrics and Finance