Abstract
Kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka bertujuan untuk meningkatkan kompetensi lulusan, baik soft skills maupun hard skills, agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan zaman, menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan berkepribadian. Programprogram experiental learning dengan jalur yang fleksibel diharapkan akan dapat memfasilitasi mahasiswa mengembangkan potensinya sesuai dengan passion dan bakatnya. Artikel ini disusun oleh penulis bertujuan untuk melihat bentuk kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dalam Kurikulum Merdeka Belajar serta tantangan implementasi kurikulum tersebut di era 4.0 pada Perguruan Tinggi Islam Negeri (PTKIN) di Indonesia dapat diimplemantasikan atau tidak. Metode yang digunakan penulis dalam kajian ini adalah dengan pendekatan studi kepustakaan (library research). Pada metode ini data dikumpulkan melalui kajian terhadap literatur atau studi pustaka dianalisis dan disajikan dalam pembahasan. Hasil dari analisis kebijakan Kampus Merdeka yang memberikan ruang untuk mengambil prodi lain atau prodi yang sama di kampus lain sama sekali tidak mengerdilkan kompetensi mahasiswa dan melemahkan sistem pendidikan perguruan tinggi Indonesia. Justru sebaliknya, kebijakan Kampus Merdeka telah memberikan peluang seluasanya untuk mencetak mahasiswa generasi bangsa yang mampu menatap tegap dunia di masanya. Selain itu, aturan merdeka belajar kampus merdeka di perguruan tinggi Islam belum bisa diimplementasikan secara maksimal.
Publisher
Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang
Cited by
2 articles.
订阅此论文施引文献
订阅此论文施引文献,注册后可以免费订阅5篇论文的施引文献,订阅后可以查看论文全部施引文献