Author:
Ahmad Kamaruzzaman Bustamam
Abstract
This article aims at examining the current portrait of Islamic education in<br />Southeast Asia. Recently, there have been many studies on the role of madrasahs<br />or religious schools in Islamic education. As Muslim who studies social-anthropology,<br />I would like to approach this issue by examining socio-cultural of<br />Islamic education in Southeast Asia. Historically, the tradition has been based<br />on Muslim society at grass root level. The word of madrasah in Southeast Asia<br />has long history, which called as dayah in Aceh, surau in Minangkabau, pesantren<br />in Java, pondok in Malaysia, and pho no in Southern Thailand. The role of<br />madrasah, then has similarities with the tradition of pesantren, even in some<br />Muslim countries like Indonesia scholars still can differentiate between pesantren<br />and madrasah. In this study, I examine to philosophical dimension and system<br />of knowledge reproduction in Islamic education. Finally, I argue that<br />pesantren or religious school is embedded in Muslim culture.<br />Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan keadaan terkini mengenai pendidikan<br />Islam di Asia Tenggara.Sejauh ini, sudah begitu banyak kajian mengenai madrasah atau pendidikan agama di dalam pendidikan Islam. Sebagai seorang<br />Muslim yang menekuni kajian sosial-antropologi, saya ingin mendekati studi<br />ini denganmemaparkansosio-kultural pendidikan Islam di Asia Tenggara.<br />Menurut sejarah, tradisi pendidikan tersebut sudah menggejala dalam<br />masyarakat Muslim pada level akarrumput.Istilah madrasah di Asia Tenggara<br />sudah mengalami perkembangan yang amat pesat, di mana kalau di Aceh dikenal<br />dengan istilah dayah, di Minangkabau dikenal dengan istilah surau, sementara<br />di Jawa digunakan istilah pesantren, di Malaysia memakai istilah pondok, di<br />Thailand Selatan digunakan istilah pho no. Peran madrasah, hamper sama dengan<br />tradisi pesantren, kendati di beberapa negara, seperti Indonesia, para sarjana<br />masih membedakan antara pesantren dan madrasah. Dalam kajian ini, dikupas<br />tentang dimensi filosofis dan system reproduksi pengetahuan dalam pendidikan<br />Islam. Akhirnya, saya berargumen bahwa pesantren dan pendidikan agama<br />merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam budaya Muslim.
Subject
Sociology and Political Science,Religious studies
Cited by
3 articles.
订阅此论文施引文献
订阅此论文施引文献,注册后可以免费订阅5篇论文的施引文献,订阅后可以查看论文全部施引文献