Abstract
Perempuan yang bekerja sebagai tenaga kerja wanita dari awal memang sudah memikul beban ganda di dalam keluarga mereka. Mereka selain di beri tugas untuk tetap memikul tugas domestik meski secara fisik tidak berada di rumah, di sisi lain dia harus bekerja untuk membantu mencukupi kebutuhan rumah tangganya. Kondisi ini terus berlanjut meski para mantan TKW ini sudah pulang ke rumah. Banyak cara yang diupayakan oleh para mantan TKW ini agar bisa tetap membantu mencari nafkah terlebih lagi di masa pandemi dimana banyak suami yang kehilangan sumber penghasilan. Metode yang dipakai adalah jenis penelitian kualitatif dengan mengambil data melalui wawancara mendalam dan observasi. Narasumber adalah perempuan mantan TKW yang juga anggota Muslimat NU. Wawancara yang dilakukan untuk mengetahui apakah mereka memahami akan beban ganda yang harus dia lakukan dan bagaimana para perempuan mantan TKW ini dalam menerima beban ganda mereka.Simpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah para perempuan mantan TKW ini di tengah pandemi mengalami permasalahan yang luar biasa. Kebanyakan mereka memilih hanya sebagai buruh sampingan yaitu “oncek“ melinjo dengan alasan bisa dikerjakan dari rumah dengan tetap mengawasi anak mereka.Disinilah muslimat NU sebagai salah satu organisasi sosial di Indonesia turut hadir dan memberikan bekal kepada para perempuan ini dalam memahami beban ganda yang mereka terima, terutama bekal mereka dalam bidang akidah agar siap secara lahir dan batin dalam mengemban amanah ini.
Publisher
Universitas Islam Balitar