Author:
Ahmad Munawar,Hamzah Ustadi,Basuki Singgih,Masruri Siswanto,Hayadin Hayadin
Abstract
AbstractThis article aims to explain the case of female college students who use the veil in the college campus area, and deal with the prohibition of the college leadership. The study uses qualitative methods, conducted in 2018 at several state Islamic universities (UIN) in the regions of Java, Sumatra, Kalimantan and Sulawesi. The data source comes from observations and interviews with female veil users. Data collection uses in-depth interview techniques, and snow-ball. Triangulation is carried out to strengthen the validity of the data and information obtained. Analysis of data and facts in the field was developed based on the theory of chastity structure developed from the structure of feeling structure (structure of feeling). The results showed that the female student's veil dressing behavior was driven by a changing spirit or moving to be or feel holy. They cannot compromise with campus rules, because they cannot separate private and public spaces. They have a unique logic of space, which is all space as a place of sharia enforcement. AbstrakArtikel ini bertujuan untuk menjelaskan kasus mahasiswi yang menggunakan cadar di wilayah kampus perguruan tinggi, dan berhadapan dengan larangan Pimpinan perguruan tinggi tersebut. Penelitian menggunakan metode kualitatif, dilakukan pada tahun 2018 pada beberapa Universitas Islam Negeri (UIN) di wilayah Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Sumber data berasal dari observasi dan wawancara pada mahasiswi pengguna cadar. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam, dan snow-ball. Triangulasi dilakukan untuk memperkuat keabsahan data dan informasi yang diperoleh. Analisa terhadap data dan fakta di lapangan dikembangkan berdasarkan teori struktur kesucian yang dikembangkan dari teori struktur perasaan (structure of feeling). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku berpakaian cadar mahasiswi didorong oleh semangat berubah atau hijrah untuk menjadi atau merasa suci. Mereka tidak dapat berkompromi dengan aturan kampus, karena tidak dapat memilah antara ruang privat dan ruang publik. Mereka memiliki logika ruang yang unik, yakni semua ruang sebagai tempat penegakan syariah.
Publisher
Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Balitbang Kementerian Agama RI
Cited by
2 articles.
订阅此论文施引文献
订阅此论文施引文献,注册后可以免费订阅5篇论文的施引文献,订阅后可以查看论文全部施引文献