Author:
Lestari Fitri,Fitriani Efi
Abstract
Desa wisata Situ Cangkuang memiliki potensi pariwisata swafoto berbasis Situ Cangkuang dan sawah, yang terletak di Desa Cangkuang Kecamatan Leles. Berwisata di tengah pandemik saat ini, tentunya pengunjung harus merasa aman dan nyaman ketika memasuki lokasi wisata. Desa wisata Situ Cangkuang belum tersertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment). Permasalahan mitra adalah kurangnya pemahaman pengembangan desa wisata dalam memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan pengunjung wisatawan di tengah kondisi pandemik Covid-19. Belum adanya petunjuk arah jalan menuju lokasi wisata, desa wisata Situ Cangkuang hanya mengandalkan Swafoto saja sehingga tidak menimbulkan minat berkunjung kembali, belum menampilkan atraksi kesenian untuk menghibur pengunjung dan belum memiliki outbound adventure yang lengkap sebagai daya tarik objek wisata. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah observasi, interview, pelatihan dan praktek serta melakukan monitoring dan evaluasi. Tim bekerja sama dengan dinas ParIwisata Kabupaten Garut dan Auditor CHSE dari Kemenparekraf dalam memberikan pembekalan materi pelatihan. Tujuan yang akan dicapai adalah untuk dapat meningkatkan kemampuan mitra dalam pelaksanaan program CHSE dan terciptanya customer experience yang positif dan menciptakan brand personality yang berbasis CHSE sehingga dapat menciptakan repurchase intention ke lokasi wisata Situ Cangkuang. Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini terlaksananya kegiatan pelatihan CHSE dan repurchase intention, pengadaan atribut CHSE dan atribut outbound serta 75% pelaku usaha sudah memiliki NIB berdasarkan izin usaha berbasis rIsiko.