Abstract
Abstraksi: Penelitian ini membahas tentang keaneka-ragaman budaya, sosial, suku, bahasa dan bangsa berpotensi timbulnya konflik multi dimensi yang berdampak pada relasi dan interaksi. Tujuan penelitian meletakkan dasar membangun hubungan berdasarkan Efesus 5:1-2. Metode yang digunakan Deskriptif Kuantitatif. Tujuan penelitian ini untuk mengukur seberapa besar pemahaman dan praktek membangun relasi dalam kehidupan bersama sebagai anggota tubuh Kristus. Hasilnya didapatkan: 1). Paham dan Praktek makna menjadi penurut sebesar 45,5 % dan 34,5%, 2). Paham dan Praktek makna hidup dalam kasih sebesar 58,2 % dan 69,1%. 3). Paham dan Praktek makna teladan Kristus sebesar 65,5% dan 74,5%. 4). Paham dan Praktek makna memberi korban yang berkenan sebesar 94,5 dan 74,5%. Simpulan aspek paham memberi korban yang berkenan pada tingkat “sangat baik”, sedangkan aspek praktek pada mengikuti teladan Kristus pada tingkat “lebih baik”yang menunjukkan bahwa tidak secara otomatis memiliki pemahaman dapat dipraktekkan, tetapi perlu diperjuangkan.
Publisher
Sekolah Tinggi Teologi Arastamar Bengkulu
Reference31 articles.
1. Arifianto, Yonatan Alex, Reni Triposa, dan Sari Saptorini. “Christian perspective on the tolerance of Christian religious education teachers and students in the era of disruption.” KURIOS (Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen) 7, no. 2 (2021): 381–91.
2. Creswell, J.W. Research design: Pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan mixed. Disunting oleh Achmad Fawaid Pengalih bahasa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.
3. David Alan Black. Learn to Read Testament Greek. Amerika: Published by B & H Publishing Group Nashville Tennesse, 2009.
4. Gingrich, Felix Wilbur. “Shorter lexicon of the Greek new testament,” 1965.
5. Gultom, Joni Manumpak Parulian, Pramini Pramini, dan Martina Novalina. “Spiritualitas egaliter mengantisipasi eksklusivitas budaya di lingkungan gereja pada wilayah Sumba Timur: Refleksi teologis Filipi 2: 1-8.” KURIOS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen) 8, no. 1 (2022): 147–62.