Author:
Rasdi ,Suran Ningsih Ayup,Niravita Aprila,Irawaty ,Hanum Holy Latifah,Saman Mohamad,Indriyani Widia,Febriani Diyah Anggun,Sugiyono Tri
Abstract
Kurikulum merdeka adalah kurikulum dengan berbagai muatan internal pembelajaran yang isinya lebih optimal, memberikan waktu yang cukup bagi siswa untuk membiasakan diri dengan konsep dan memperkuat kompetensinya. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai sumber pengajaran untuk menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan dan minat belajar siswa. Berdasarkan isu-isu spesifik yang ditetapkan oleh pemerintah, telah dikembangkan proyek-proyek yang memperkuat pencapaian profil siswa Pancasila. Proyek tidak bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dan karena itu tidak terkait dengan isi mata pelajaran. Salah satu perbedaan antara kurikulum mandiri dengan kurikulum sebelumnya berkaitan dengan pembelajaran. Pembelajaran yang dibedakan diterapkan dalam kurikulum mandiri. Pembelajaran yang dibedakan adalah pendekatan yang memungkinkan guru untuk mengembangkan strategi yang memenuhi kebutuhan setiap siswa. Champan dan King mengemukakan bahwa pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang dibedakan berdasarkan kemampuan, profil belajar siswa, dan minat untuk menunjukkan pembelajaran yang berdiferensiasi, dengan ketentuan bahwa pendekatan pengajaran harus didasarkan pada perbedaan karakteristik individu di dalam kelas. menjawab kebutuhan siswa. Pembelajaran yang dibedakan bukanlah suatu program, metode atau strategi, melainkan suatu cara berpikir, suatu filosofi tentang bagaimana menghadapi perbedaan siswa. Pembelajaran berdiferensiasi adalah seperangkat kegiatan pembelajaran yang disusun sesuai dengan kebutuhan siswa, dengan tujuan membantu siswa mencapai pembelajaran. Dengan kata lain, pembelajaran berdiferensiasi ini merupakan metode pembelajaran yang memberikan ruang kepada siswa untuk mengembangkan potensinya sesuai dengan kemauan dan minat belajarnya. Pengabdian dilaksanakan dengan metode ceramah dengan pelatihan dan pendidikan kepada 11 orang guru di SDN Tambakrejo Kota Semarang.
Reference8 articles.
1. Andini, D. W. 2016. “Differentiated Instruction”: Solusi Pembelajaran Dalam Keberagaman Siswa Di Kelas Inklusif Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, Vol. 2, No. 3, Mei 2016, pp. 340-349.
2. Aprima D, Sari S. Analisis Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi Dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Pelajaran Matematika SD. Cendikia Media Jurnal Ilmiah Pendidikan. Vol. 13 No. 1 pp. 95-101
3. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan TR. Program Sekolah Penggerak. https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/programs.
4. Kurnia N, Astuti SI. 2017. Peta Gerakan Literasi Digital Di Indonesia: Studi Tentang Pelaku, Ragam Kegiatan, Kelompok Sasaran Dan Mitra Yang Dilakukan Oleh Japelidi. Informasi. Jurnal Informasi Vol.47 No. 2 pp.149- 166.
5. Masitoh S, Cahyani F. 2020. Penerapan Sistem Among Dalam Proses Pendidikan Suatu Upaya Mengembangkan Kompetensi Guru. Kwangsan Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol. 8 No.1 pp.122-141.