Author:
Vianisa Riesti Widya,Fahmi Muhammad Ilham,Fitria Fitria,Rahma Nur Azizah Aulia,Dewi Putri Juwita Shinta,Fauziah Annisa Umi,Fanani Farichan Ridlo,Wulandari Devvy Pramesti,Anam Choirul,Herachwati Nuri
Abstract
Porang dapat diolah menjadi banyak hal, seperti beras, mie, tepung, makanan tradisional seperti putu, atau makanan modern seperti nugget, bakso, dll. Penderita diabetes yang ingin mencoba makanan yang sehat dan enak dapat menemukan porang yang sehat karena tidak mengandung gluten. Dengan menggunakan pendekatan edukasi, pemerintah desa bertujuan untuk memberi wisatawan kesempatan untuk belajar tentang proses pembuatan porang dan nilai gizinya. Ini akan memberi mereka kesempatan untuk belajar dan menikmati makanan porang asli dan sehat yang dapat diterima semua orang. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu masyarakat agar mampu dan percaya diri dalam mengidentifikasi dan menganalisis kondisi wilayah desa, baik potensi maupun permasalahan yang ada di wilayah desa. Kajian ini menunjukkan bahwa masakan dengan bahan baku porang, yang merupakan makanan sehat khas kedua desa tersebut. Porang mungkin menjadi atraksi edukasi yang unik karena nilai gizinya yang tinggi dan potensi kulinernya yang belum banyak dieksplorasi.