Author:
Syakir Muhamad Addin,Anggraini Dwi Indria
Abstract
Pendahulan: Imunoterapi untuk kanker digunakan berdasarkan prinsip penyakitnya bahwa sistem kekebalan tubuh mampu menghasilkan respons imun terhadap sel-sel tumor. Saat ini tatalaksana yang tersedia untuk pasien melanoma selektif berdasarkan tingkat respons dari penyakitnya.
Tujuan: Untuk mengetahui tatalaksana melanoma yang menggunakan imunologi.
Metode: Artikel ini disusun menggunakan metode literature review, menggunakan 32 sumber berasal dari jurnal dan buku.
Hasil: Interferon-α telah disetujui untuk pengobatan ajuvan stadium III melanoma dengan peningkatan survival rate. Diperlukan pendekatan baru dan lebih inovatif dengan peningkatan efek terapi. Prognosis pasien dengan melanoma metastasis di dunia telah berubah secara dramatis sejak adanya imun checkpoint inhibitor.
Pembahasan: Ipilimumab, yang menargetkan protein cytotoxic T lymphocyte-associated protein 4 (CTLA-4) adalah agen pertama yang ada. Selanjutnya nivolumab dan pembrolizumab yang berikatan dengan protein programmed death protein 1 (PD-1) telah terbukti lebih efektif dan lebih rendah angka toksisitasnya daripada ipilimumab. Kombinasi nivolumab atau pembrolizumab dengan ipilimumab telah menghasilkan peningkatan tingkat respons dan hasil survival rate pasien. Tinjauan pustaka ini akan mengeksplorasi data uji klinis penting yang telah menyebabkan penggunaan agen imunoterapi ini di dunia dan beberapa hasil uji klinis yang saat ini dilaporkan untuk terapi kombinasi baru.
Simpulan: Saat ini terapi imunologi untuk tatalaksana melanoma dapat di terapkan.
Kata kunci: Imunoterapi, kemoterapi, melanoma, tatalaksana
Publisher
Badan Analisis dan Pengembangan Ilmiah Nasional - Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia
Cited by
1 articles.
订阅此论文施引文献
订阅此论文施引文献,注册后可以免费订阅5篇论文的施引文献,订阅后可以查看论文全部施引文献