Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat literasi digital pelajar SMP Karitas Ngaglik Sleman berdasarkan 9 elemen literasi digital menurut Steve Wheeler, yaitu: social networking, transliteracy, maintaning privacy, managing digital identity, creating content, organising and sharing content, repurposing content, filtering and selecting content, self broadcasting serta untuk mengetahui bagaimana gerakan literasi digital berbasis sekolah diterapkan. Penelitian ini menggunakan metode campuran embedded konkuren. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat literasi digital pelajar SMP Karitas Ngaglik Sleman mayoritas berada pada level medium dan memiliki skor paling rendah pada elemen repurposing content. Gerakan literasi digital berbasis sekolah di SMP Karitas Ngaglik Sleman hanya menerapkan beberapa aspek dari 3 indikator menurut Kemendikbud. Mengacu pada Mayes dan Fowler maka gerakan literasi digital berbasis sekolah yang diterapkan baru sampai pada level 1 (Digital Competence) dan level 2 (Digital Usage). Kontribusi penelitian ini berupa masukan kebijakan supaya gerakan literasi digital berbasis sekolah dikembangkan sebagai mekanisme pembelajaran yang terintegrasi dalam kurikulum serta mengacu pada keseluruhan 9 elemen literasi digital. Lebih lanjut, perlu diadakan pelatihan bagi guru sebagai pelaku/fasilitator literasi digital. Selain itu, dukungan dari kepala sekolah dan partisipasi aktif orang tua siswa diperlukan dalam mengembangkan budaya literasi digital di sekolah. Gerakan literasi digital berbasis sekolah perlu dikembangkan hingga level 3 (Digital Transformation) untuk menumbuhkan kreativitas dan inovasi generasi muda dalam dunia digital.
Publisher
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
Cited by
6 articles.
订阅此论文施引文献
订阅此论文施引文献,注册后可以免费订阅5篇论文的施引文献,订阅后可以查看论文全部施引文献