DOMESTIFIKASI IKAN BETOK Anabas testudineus MELALUI PEMIJAHAN DI WADAH BUDIDAYA (CLIMBING PERCH, Anabas testudineus DOMESTICATION THROUGH SPAWNING)

Abstract

<p>Penelitian ini dimaksudkan sebagai upaya domestikasi Ikan Betok melalui pemijahan dalam wadah budidaya. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Basah Program Studi Budidaya Perairan Universitas Lambung Mangkurat . Tiga poin utama dalam mendukung keberhasilan pemijahan ikan, yaitu : perkembangan gonad , ovulasi dan pemijahan . Tentu perkembangan panjat bertengger gonad ikan terjadi pada awal musim kemarau puncak musim dan di awal musim hujan atau saat musim hujan , pemijahan terjadi . Keadaan alami ini mencoba untuk diadopsi dalam budidaya kontainer , dengan fashting selama 1 , 2 dan 3 hari dengan tingkat air , 10 , 15 dan 20 cm . Hasilnya adalah waktu yang laten dari 11,7 jam sampai 39 jam , fekunditas antara 5310-7376 butir , diameter telur 0,5 hingga 0,8 mm , tingkat fertilisasi antara 88,2-93,2 persen dan tingkat menetas antara 87 , 0-91,6 persen.</p><p>The study is intended as an attempt domestication through climbing perch spawning in the container cultivation. The research was conducted at the Laboratory of Wetlands Program University Faculty of Fisheries Aquaculture Lambung Mangkurat. Three main points in support of the spawning success of fish, namely: gonadal development, ovulation and spawning. Naturally development climbing perch fish gonads occurred in the early dry season to peak season and at the beginning of the rainy season or during the rainy season, spawning occurred. This natural state is trying to be adopted in the cultivation of container, with fashting for 1, 2 and 3 days with water levels, 10, 15 and 20 cm. The result is a latent time of 11.7 hours to 39 hours, fecundity between 5310 to 7376 grains, egg diameter 0.5 to 0.8 mm, the degree of fertilization between 88.2 to 93.2 percent and the degree of hatching between 87, 0 to 91.6 percent.</p>