Author:
Hadi Eko Supriyanto,Amzul Teuku Alexander Azwani
Abstract
Ketidakstabilan ekonomi global pasca krisis keuangan yang tercermin dari inflasi, nilai tukar, Indeks Hang Seng, dan Yield Bond Indonesia 10Y menyebabkan kekacauan dalam perekonomian domestik. Hal ini menunjukkan pengaruh makroekonomi yang erat terhadap Jakarta Composite Indeks (IHSG). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh indikator makro ekonomi, inflasi, nilai tukar, Indeks Hang Seng, dan Yield Bond Indonesia 10 Tahun terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama periode 2008-2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda. Data yang diperoleh dari terminal Bloomberg diambil secara setengah tahunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel nilai tukar, Indeks Hang Seng berpengaruh positif signifikan terhadap IHSG dan Yield Bond Indonesia 10Y berpengaruh negatif dan signifikan terhadap IHSG, sedangkan variabel inflasi hanya signifikan jika diuji secara simultan.
Reference28 articles.
1. Anditia, M. (2011). Analisis Pengaruh Suku Bunga dan Nilai Tukar Terhadap Volatilitas dan Return Pada Indeks Saham Sektoral Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Fakultas Ekonomi. IPB .
2. Arifin, T. (2014). Pengaruh Inflasi, Suku Bunga SBI, Perubahan Kurs, dan Standar & Poor’s 500 Terhadap IHSG. Jurnal Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Yogyakarta.
3. Avonti, A. A. (2004). Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah/US$ dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi Bisnis, Vol. III No.5.
4. Benaković, D. P. (2010). Do macroeconomic factors matter for stock returns? Evidence from estimating a multifactor model on the Croatian market . Business Systems Research 2010 University of Zagreb, Vol.01, No.1-2, 1-50.
5. Boediono. (2001). Ekonomi Moneter. Yogyakarta: BPFE.