Author:
Wijaya Karto,Permana Asep Yudi,Hidayat Syarip,Wibowo Heru
Abstract
Abstract: Bojongsoang Village as one of the areas in Bojongsoang District is a densely populated area, where there is a shift and transfer of green functions to built up land (such as: new housing, industry / factories and others). Land for the green lane has become built up land (built into a house), this makes what should be productive land become unproductive land. In addition, with the increasing pressure of green land into developed land, demanding the community to optimize the land they have as productive land.The understanding of space which is only understood as a horizontal plane as land that can be used as productive land must be changed. Space is not only implemented in the horizontal plane but can also utilize the vertical plane to have high flexibility as land that can be processed as productive land. The urban farming model as an urban agriculture program that has long been developing is a potential activity in supporting the sustainability and survival of a district.The purpose of this study is to determine the Eco Village model in the Paralon village area as an Eco-Architecture concept in supporting the development of Sustainable Cities, as one of the eco-architecture models in urban villages by utilizing their respective land and space.Keyword: Eco-Architecture, Eco Village, Green SettlementAbstrak: Desa Bojongsoang sebagai salah satu wilayah di Kecamatan Bojongsoang merupakan kawasan yang padat penduduk, di mana terdapat pergeseran dan pengalih fungsilahan hijau menjadi lahan terbangun (seperti: perumahan baru, industri/pabrik dan lain-lain). Lahan-lahan untuk jalur hijau menjadi lahan terbangun (dibangun menjadi rumah tinggal), hal inilah menjadikan yang seharusnya menjadi lahan produktif menjadi lahan yang tidak produktif. Di samping itu dengan semakin tertekannya lahan hijau menjadi lahan terbangun, menuntut masyarakat untuk mengoptimalkan lahan yang dimiliki sebagai lahan produktif. Pemahaman ruang yang hanya dipahami sebagai bidang horizontal sebagai lahan yang bisa dimanfaatkan sebagai lahan produktif harus sudah mulai dirubah. Ruang tidak hanya diimplementasikan ke dalam bidang horizontal akan tetapi juga bisa memanfaatkan bidang vertikal menpunyai fleksibilitas yang cukup tinggi sebagai lahan yang bisa diolah sebagai lahan produktif. Model urban farming sebagai salah satu program pertanian perkotaan yang sudah lama berkembang merupakan aktivitas yang cukup potensial dalam menunjang keberlanjutan (sustainable) dan kebertahanan (survival) dari sebuah kabupaten.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan model Eco Village di wilayah desa Paralon sebagai konsep Eco-Architecture dalam mendukung pengembangan Kota Berkelanjutan, sebagai salah satu model eco-architecture di desa-desa perkotaan dengan memanfaatkan lahan dan ruang masing-masing.Kata Kunci: Arsitektur Ramah Lingkungan, Desa Ramah Lingkungan, Permukiman hijau
Cited by
4 articles.
订阅此论文施引文献
订阅此论文施引文献,注册后可以免费订阅5篇论文的施引文献,订阅后可以查看论文全部施引文献