Syari’at Perlindungan dan Pemeliharaan Alam

Author:

Abbas Ahmad Sudirman

Abstract

<p>This paper discusses the important aspect of the shari’a practical wisdom as exemplified by Prophet Muhammad and his companions. Protecting the environment and creatures is one of the sharia objectives, on which human being is exalted into the position of Khalifah, that suggests the role of ‘guardian’ or ‘custodian’. It means that human being can fulfill its protector duties without undermining its existential being. The custodial objective is achieved when human being is able to preserve and develop the environment, not exploit and destroy. The development in the context of ‘custody’ does not necessarily mean prohibition of using and utilizing environmental resources, instead, it is a call to meet the need with reasonable and sustainable consideration. Humans are in need of caring and passionate behavior toward others, animals, trees and plantation and even they need to  plant trees for the sake of mother earth.<br />That is why, in its applicable nature, not only did Islam recognize the existence of flora and fauna, but also treats them equal to human being. As further consequences of the aforementioned implementation of Islam, humans are supposed to behave passionately and with full of care to the whole and real world.</p><p>Keywords: Khalifah, fauna-flora, environmental preservation, shari’a, sustainable utilization.</p><p> </p><p>Makalah ini membahas sisi penting kearifan praktis syari’at Islam yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW serta para sahabatnya. Dari ajaran syari’at dapat diketahui bahwa memelihara lingkungan serta makhluk hidup merupakan salah satu dari tujuan syariah. Oleh karena itu manusia diberi predikat khalifah dalam  kelestarian alam serta isinya. Sebagai khalifah, manusia berperan sebagai ‘penjaga’ dan ‘pemelihara’. Sebagai pemelihara, ia menjalankan tugas tanpa mengurangi eksistensinya. Pemeliharaan ini tercapai manakala manusia mampu melestarikan dan mengembangkan -- bukan mengurangi dan menghabiskan, bahkan menghancurkan. Pengembangan dalam kriteria ‘pemeliharaan’ tidak berarti larangan menggunakan atau memanfaatkan, tetapi justru anjuran memenuhi kebutuhan dengan pertimbangan logis dalam rangka pemanfaatan yang berkelanjutan. Dalam bahasan ini lah diperlukan perilaku berlemah lembut terhadap manusia, berbuat baik kepada binatang, pepohonan dan tumbuhan hingga anjuran untuk menanam pohon untuk kebaikan di bumi. Oleh sebab itu, syaria’at Islam tidak hanya mengakui keberadaan fauna-flora, serta makhluk lainnya, namun memposisikan mereka sama dengan manusia. Maka sebagai tindak lanjut implementasi itu, manusia hendaknya mempunyai perilaku kasih sayang dalam kehidupan yang nyata kepada seluruh alam.</p><p><br />Kata Kunci: Khalifah, fauna-flora, memelihara alam, shari’at, pemanfaatan berkelanjutan.</p>

Publisher

Universitas Nasional

Cited by 1 articles. 订阅此论文施引文献 订阅此论文施引文献,注册后可以免费订阅5篇论文的施引文献,订阅后可以查看论文全部施引文献

同舟云学术

1.学者识别学者识别

2.学术分析学术分析

3.人才评估人才评估

"同舟云学术"是以全球学者为主线,采集、加工和组织学术论文而形成的新型学术文献查询和分析系统,可以对全球学者进行文献检索和人才价值评估。用户可以通过关注某些学科领域的顶尖人物而持续追踪该领域的学科进展和研究前沿。经过近期的数据扩容,当前同舟云学术共收录了国内外主流学术期刊6万余种,收集的期刊论文及会议论文总量共计约1.5亿篇,并以每天添加12000余篇中外论文的速度递增。我们也可以为用户提供个性化、定制化的学者数据。欢迎来电咨询!咨询电话:010-8811{复制后删除}0370

www.globalauthorid.com

TOP

Copyright © 2019-2024 北京同舟云网络信息技术有限公司
京公网安备11010802033243号  京ICP备18003416号-3