Author:
Anggraeni Saputri Sindi,Sinurat Ellya,Prasetiyo Himawan,Setyo Sasongko Agung,Fateha Fateha,Dwi Cahyadi Ferry,Beni Rouf Ahmad,Yulda Yulda,Sihono Sihono,Choerun Nissa Rossy,Hidayat Hidayat
Abstract
Nori merupakan makanan kering berbahan baku rumput laut Porphyra sp. Ketertarikan masyarakat terhadap nori berdampak pada nilai impor produk nori yang meningkat setiap tahunnya. Ketersediaan rumput laut Porphyra sp. sebagai bahan baku nori terbatas. Oleh karena itu, diperlukan bahan baku alternatif pengganti Porphyra sp. dalam pembuatan nori. Rumput laut yang melimpah di perairan Indonesia dan berpotensi sebagai bahan baku nori, di antaranya Ulva lactuca, Gracilaria sp., dan Euchema spinosum. Pemanfaatan rumput laut lokal menjadi produk nori memerlukan tambahan bahan sebagai penyalut. Tujuan penelitian ini adalah menentukan penyalut terbaik dalam pembuatan nori berdasarkan karakteristik sifat sensori dan nilai proksimat. Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) dengan perbedaan variasi penyalut nori-like product. Penelitian dilakukan tiga tahap, yaitu preparasi rumput laut, pembuatan nori, dan proses penyalutan nori. Hasil penelitian menunjukkan nilai organoleptik produk nori dengan penyalut 100% tapioka (F2) lebih disukai panelis dengan nilai rata-rata organoleptik warna 7,89%, tekstur 7,27%, ketampakan 8,42%, aroma 8,02%, rasa 7,84%, dan keseluruhan 7,89%. Variasi penyalut meningkatkan nilai sensori kerenyahan produk nori berbahan rumput laut lokal. Hasil analisis karakteristik kimia menunjukkan bahwa produk nori U. lactuca, Gracilaria sp., dan Eucheuma spinosum dengan variasi penyalut berbeda mempunyai nilai yang berbeda pula. Nori F2 memiliki kandungan protein 8,82%, lemak 20,16%, air 10,31%, abu 12,43%, dan karbohidrat 48,28%. Produk nori rumput laut U. lactuca, Gracilaria sp. dan Eucheuma spinosum dengan variasi penyalut layak untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai produk komersial dari rumput laut lokal.
Publisher
Indonesian Society Fisheries Product Processing
Reference24 articles.
1. Alam, A. A. I., Bafagih, A., Natalie, & Lekahena, V. N. J. (2020). Pengaruh penambahan konsentrasi tapioka terhadap mutu sensori dan nutrisi produk otak-otak ikan madidihang (Thunnus albacares). Jurnal Agritechnology, 3(1), 42-49. https://doi.org/10.51310/agritechnology.v3i1.53
2. Agusta, E. N., Amalia, L., & Hutami, R. (2017). formulasi nori artifisial berbahan baku bayam (Amaranthus hybridus L.). Jurnal Agroindustri Halal, 3(1), 19-27. https://doi.org/10.30997/jah.v3i1.685
3. Anwar, M. A., Windrati, W. S., & Diniyah, N. (2016). Karakterisasi tepung bumbu berbasis MOCAF (modified cassava flour) dengan penambahan maizena dan tepung beras. Jurnal Agroteknologi, 10(2), 167-179. https://doi.org/10.19184/j-agt.v10i02.5048
4. Association of Official Analytical Chemists. (2005). Official Method of Analysis of the Association of Official Analytical of Chemist.
5. Domu, U., & Meiyasa, F. (2023). Eksplorasi keanekaragaman makroalga dan analisis komposisi kimia berdasarkan kelimpahannya di Perairan Warambadi Sumba Timur. Jurnal Pengolahan Perikanan Tropis (JPPT), 1(1), 029-039. https://doi.org/10.58300/planet.v1i01.481