Author:
Rakhmawati Ida Ayu Iska,Sukarno Sukarno,Sitanggang Azis Boing
Abstract
Rumput laut merupakan komoditas perikanan yang memiliki bioaktivitas sebagai antioksidan dan dimanfaatkan sebagai sumber pangan fungsional. Antioksidan alami semakin diminati karena dinilai memiliki tingkat keamanan lebih baik. Aktivitas antioksidan dari rumput laut dengan metode pengujian 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH) pada beberapa tahun terakhir telah dilaporkan, namun didapatkan hasil yang berbeda-beda. Oleh karena itu, diperlukan teknik analisis dan penarikan kesimpulan data dari berbagai literatur dengan meta-analisis. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan aktivitas antioksidan tertinggi pada ekstrak rumput laut berdasarkan jenis rumput laut, habitat, metode ekstraksi, dan jenis pelarut melalui kajian meta-analisis. Penelitian ini dilakukan dengan tahap perumusan pertanyaan penelitian, penentuan kriteria inklusi dan eksklusi, pencarian dan penyeleksian artikel, ekstraksi data, pengolahan data, dan interpretasi hasil meta-analisis. Analisis data secara kuantitatif menggunakan software OpenMEE. Kajian meta-analisis dari 14 artikel terpilih menghasilkan nilai overall effect size (SMD) bernilai negatif (-10.563) yang menunjukkan aktivitas antioksidan asam askorbat lebih tinggi secara signifikan dibandingkan rumput laut dan nilai heterogenitas tinggi sehingga dilakukan analisis subgroup. Hasil analisis subgroup menunjukkan aktivitas antioksidan terbaik pada jenis rumput laut merah, habitat di India, metode ekstraksi soxhlet, dan jenis pelarut etanol 95%. Hasil uji Rosenthal menunjukkan penelitian ini tidak terdapat bias publikasi
Publisher
Indonesian Society Fisheries Product Processing
Reference45 articles.
1. Alamsyah, H. K., Widowati, I., & Sabdono, A. (2014). Aktivitas antibakteri ekstrak rumput laut Sargassum cinereum (J.G. Agardh) dari perairan Pulau Panjang Jepara terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus epidermidis. Journal of Marine Research, 3(2), 69-78. https://doi.org/10.14710/jmr.v3i2.4966.
2. Amaranggana, L., & Wathoni, N. (2017). Manfaat alga merah (Rhodophyta) sebagai sumber obat dari bahan alam. Farmasetika, 2(1), 16-19. https://doi.org/10.24198/farmasetika.v2i1.13203.
3. Andayani, R., Novita, R., & Verawati. (2015, November 06-07). Pengaruh metode ekstraksi tehadap kadar xanton total dalam ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostaana L.) dengan metode spektrofotometri ultraviolet. Prosiding Seminar Nasional & Workshop “Perkembangan Terkini Sains Farmasi & Klinik 5”, Padang, Indonesia.
4. Arbi, B., Ma’ruf, W. F., & Romadhon. (2016). Aktivitas senyawa bioaktif selada laut (Ulva lactuca) sebagai antioksidan pada minyak ikan. Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology, 12(1), 12-18. https://doi.org/10.14710/ijfst.12.1.12-18.
5. Arguelles, E. D. L. R., & Sapin, A. B. (2020). Bioactive properties of Sargassum siliquosum J. Agardh (Fucales, Ochrophyta) and its potential as source of skin-lightening active ingredient for cosmetic application. Journal of Applied Pharmaceutical Science, 10(7), 51-58. https://doi.org/10.7324/JAPS.2020.10707.