Author:
Hasanah Uswatun,Khairi Ikhsanul,Akbardiansyah Akbardiansyah,Ukhty Nabila,Rozi Anhar,Insani Sri Ayu
Abstract
Kualitas produk menjadi syarat penting bagi industri yang bergerak di bidang pangan, termasuk industri pada taraf usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Produk UMKM yang bermutu dapat meningkatkan kemampuan berkompetisi di pasar, seperti peningkatan jangkauan pemasaran. Penerapan mutu yang baik, diawali dengan penerapan kelayakan dasar (prasyarat program) yang meliputi Good Manufacturing Practice (GMP) dan Sanitation Standard Operating Procedures (SSOP). Jenis penelitian yang dilakukan, yaitu penelitian kualitatif melalui kegiatan observasi dan penelitian eksperimen melalui pengujian di laboratorium. Tahapan penelitian terdiri dari evaluasi penerapan kelayakan dasar, tahapan kedua pengambilan sampel produk UMKM, dan tahapan ketiga, yaitu pengujian cemaran mikroorganisme. Hasil evaluasi penerapan kelayakan dasar menunjukkan UMKM 1, 2 dan 3 memperoleh tingkat penerapan C yang terdiri dari jumlah penyimpangan mayor 6, serius 3 dan kritis nihil pada UMKM 1 dan 2 serta penyimpangan mayor 6, serius 4 dan kritis nihil pada UMKM 3. UMKM 4 memperoleh tingkat penerapan D dengan jumlah penyimpangan mayor 7, serius 2 dan kritis 1. Hasil analisis cemaran mikroba parameter ALT sebanyak <2.500 koloni/g, parameter E. coli dan Salmonella negatif (-) pada keempat produk UMKM. UMKM 1, 2, 3, dan 4 memenuhi persyaratan SNI 7388:2009 pada parameter cemaran mikroba. Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan keempat UMKM belum menerapkan kelayakan dengan baik, namun cemaran mikroba pada produk yang dihasilkan di bawah ambang batas SNI.
Publisher
Indonesian Society Fisheries Product Processing
Reference39 articles.
1. Aristyan, I., Ibrahim, R., & Rianingsih, L. (2014). Pengaruh perbedaan kadar garam terhadap mutu organoleptic dan mikrobiologis terasi rebon (Acetes sp.). Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan, 3(2), 60-66.
2. Abdel, N., Abdel, G., & Rahman. (2015). Review paper : tin-plate corrosion in canned foods. Journal of Global Biosciences, 4(7), 2966-2871.
3. Adams, S. C., Myles, M. H., Tracey, L. N., Livingston, R. S., Schultz, C. L., Reuter, J. D., & Leblanc, M. (2019). Effects of pelleting, irradiation, and autoclaving of rodent feed on MPV and MNV infectivity. Journal of The American Association for Laboratory Animal Science, 58(5), 542-550. https://doi.org/10.30802/aalas-jaalas-18-000142.
4. Alp, D., & Bulantekin, Ö. (2021). The microbiological quality of various foods dried by applying different drying methods: a review. European Food Research and Technology, 247(6), 1333-1343. https://doi.org/10.1007/s00217-021-03731-z.
5. Amin, M. Z., Nugroho, L. P. E., & Nurjanah. (2018). Kajian implementasi GMP dan SSOP pengolahan ikan teri nasi setengah kering di Kabupaten Tuban. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 21(3), 406-413. http://dx.doi.org/10.17844/jphpi.v21i3.24710.