Abstract
Qur'an interpretation will constantly evolve towards altering times. Modern thoughts advent in Islam, particularly towards Qur'an deconstruction, is an interpretations critique of the classical and middle ages. Repeated history and political interests colored the interpretation itself. So, it could not construct the text's significance according to the requirements of the times. Of this background, modern interpreters furnished another choice for reading the Qur'an scientifically with the hermeneutic approach, one of which is Muhammad Arkoun. This writing depicted Arkoun's thoughts on the hermeneutics of the Qur'an, which has drawn a lot of disagreement among Muslims. This investigation aimed to encounter Arkoun's hermeneutics and criticism of its ideas by utilizing a library research qualitative approach. The outcomes demonstrated Arkoun's hermeneutics contains numerous shortcomings and aspects that must be abandoned, including; Arkoun's opinions that the Qur'an is not faithful, removes the theological feature of the verse, eradicates the component of the author, and that the Qur'an is a historical outgrowth. In practical terms, Arkoun's hermeneutics can only be used at the ma haulal Qur’an level, not at the ma fi Qur’anAbstrak: Penafsiran Alquran akan selalu mengalami perkembangan seiring perubahan waktu dan zaman. Lahirnya pemikiran-pemikiran modern dalam Islam khususnya dalam kajian Alquran merupakan kritik atas penafsiran di masa klasik dan dan pertengahan. Penafsiran pada masa tersebut menurutnya hanya diwarnai dengan penggunaan riwayat yang diulang-ulang, kepentingan politik, dan sebagainya. Sehingga hal tersebut tidak mampu memproduksi makna teks sesuai kebutuhan zaman. Berangkat dari latar belakang ini para penafsir kontemporer memberikan alternatif lain dalam pembacaan Alquran yang bersifat ilmiah dengan metode hermeneutika, salah satunya Muhammad Arkoun. Tulisan ini akan memaparkan pemikiran Arkoun tentang hermeneutika Al Qur'an yang banyak menuai kontroversi di kalangan umat Islam. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hermeneutika Arkoun sekaligus kritik terhadap pemikirannya, dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat library research. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hermeneutika Arkoun mempunyai banyak kekurangan serta sisi yang harus ditinggalkan, diantaranya; Arkoun memandang bahwa Alquran tidak otentik, menghilangkan unsur teologis ayat, menghilangkan unsur pengarang dan Alquran merupakan produk sejarah. Dalam tataran praktisnya hermeneutika Arkoun hanya bisa digunakan pada tataran ma haula al Qur'an bukan pada ma fi Qur’an.
Publisher
Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
Cited by
1 articles.
订阅此论文施引文献
订阅此论文施引文献,注册后可以免费订阅5篇论文的施引文献,订阅后可以查看论文全部施引文献