Teori Kritis Mazhab Frankfurt: Varian Pemikiran 3 (Tiga) Generasi Serta Kritik Terhadap Positivisme, Sosiologi, dan Masyarakat Modern

Author:

Fajarni Suci

Abstract

The Critical Theory of the Frankfurt School through its emancipatory vision requires a new paradigm in social science that can liberate humans from the economic domination of capitalism, various established ideologies, and social order that is oppressive and unfair. This article aims to: 1) review in detail the variants of Critical Theory thought developed by the first, second, and third generations of the Frankfurt School; 2) explain the criticisms of Critical Theory on positivism; 3) describe the criticisms of Critical Theory on Sociology; and 4) reviewing the criticisms of Critical Theory on modern society. By using a qualitative approach and library research design, as data mining techniques, this study concludes that: 1) There are differences of thought among the three generations of the Frankfurt School. The first generation has built the foundation of Critical Theory towards the ideas of emancipation while acknowledging the subject-object relation, as well as agreeing to objectification. Jurgen Habermas as the second generation through his communicative action theory framework answers the stagnation of the first generation by emphasizing his Critical Theory on developing the subject's argumentative capacity. The third generation of thought by Axel Honneth departs from ethical interests through recognition; 2) Critical Theory criticizes positivism for preserving the status quo so that it fails to get out of the existing problems and preserving these problems; 3) Critical Theory criticizes Sociology because it is considered ideological, neutral, passive, and too focused on methodology, thus failing to build public awareness to overcome unequal and unfair realities; 4) Critical theory states that modern society went through cultural repression, where certain social and cultural obligation was institutionalized by the capitalistic economy. Those capitalism ethics makes humans view other humans as things or objects. Abstrak: Teori Kritis Mazhab Frankfurt melalui visi emansipatorisnya menghendaki sebuah paradigma baru dalam ilmu pengetahuan sosial yang mampu membebaskan manusia dari dominasi ekonomi kapitalisme, ragam ideologi mapan, serta tatanan sosial yang penuh penindasan dan ketidakadilan. Artikel ini bertujuan untuk: 1) mengulas secara rinci varian pemikiran Teori Kritis yang dikembangkan oleh generasi pertama, generasi kedua, dan generasi ketiga Mazhab Frankfurt; 2) menjelaskan kritik-kritik Teori Kritis terhadap positivisme; 3) memaparkan kritik-kritik Teori Kritis terhadap Sosiologi; serta 4) mengulas kritik-kritik Teori Kritis terhadap masyarakat modern. Melalui pendekatan kualitatif dengan desain library research, artikel ini menyimpulkan bahwa: 1) Terdapat perbedaan pemikiran diantara ketiga generasi Mazhab Frankfurt. Generasi pertama telah membangun fondasi Teori Kritis ke arah emansipatoris dengan tetap mengakui relasi subjek-objek, sekaligus mengamini objektifikasi dan kemudian mengalami kebuntuan pemikiran akibat terjebak dengan kritik yang mereka buat sendiri. Jurgen Habermas sebagai generasi kedua melalui kerangka teori tindakan komunikatifnya menjawab kebuntuan generasi pertama dengan menitikberatkan Teori Kritisnya pada pengembangan kapasitas argumentatif subjek. Adapun pemikiran generasi ketiga oleh Axel Honneth berangkat dari kepentingan etis melalui jalan pengakuan; 2) Teori Kritis mengkritik positivisme karena melanggengkan status quo, sehingga ia tidak mampu keluar dari permasalahan yang ada melainkan melanggengkan permasalahan tersebut; 3) Teori Kritis mengkritik Sosiologi karena dianggap bersifat ideologis, netral, pasif, dan terlalu fokus pada metodologi, sehingga gagal dalam membangun kesadaran masyarakat agar dapat mengadakan perubahan terhadap realitas yang penuh dengan ketimpangan dan ketidakadilan; 4) Teori Kritis menyatakan bahwa masyarakat modern mengalami represi kultural, yakni suatu kondisi di mana tuntutan sosial budaya tertentu dilembagakan oleh tatanan ekonomi kapitalisme. Prinsip kinerja kapitalis tersebut membuat manusia memandang yang lain sebagai benda (things) atau objek.

Publisher

Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Cited by 2 articles. 订阅此论文施引文献 订阅此论文施引文献,注册后可以免费订阅5篇论文的施引文献,订阅后可以查看论文全部施引文献

同舟云学术

1.学者识别学者识别

2.学术分析学术分析

3.人才评估人才评估

"同舟云学术"是以全球学者为主线,采集、加工和组织学术论文而形成的新型学术文献查询和分析系统,可以对全球学者进行文献检索和人才价值评估。用户可以通过关注某些学科领域的顶尖人物而持续追踪该领域的学科进展和研究前沿。经过近期的数据扩容,当前同舟云学术共收录了国内外主流学术期刊6万余种,收集的期刊论文及会议论文总量共计约1.5亿篇,并以每天添加12000余篇中外论文的速度递增。我们也可以为用户提供个性化、定制化的学者数据。欢迎来电咨询!咨询电话:010-8811{复制后删除}0370

www.globalauthorid.com

TOP

Copyright © 2019-2024 北京同舟云网络信息技术有限公司
京公网安备11010802033243号  京ICP备18003416号-3