Author:
Widyasari Fadhilah,Dahlan Tina Hayati,Baihaqi MIF
Abstract
Kesejahteraan subjektif penting untuk emerging adults sebab perasaan bahagia membuat mereka terbuka untuk mengeksplorasi pengalaman baru dalam hidupnya. Namun Indeks Kebahagiaan 2021 dari BPS menunjukkan bahwa Provinsi DKI Jakarta mengalami penurunan taraf kebahagiaan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji pengaruh penerimaan orang tua dan welas diri terhadap kesejahteraan subjektif pada emerging adults dan mengidentifikasi perbedaan setiap variabel berdasarkan sosiodemografi. Responden penelitian sebanyak 360 emerging adults yang berdomisili di Daerah Khusus Ibukota Jakarta dipilih dengan menggunakan teknik incidental sampling. Emerging adults cenderung merasa diterima oleh ayah dan ibu ketika kecil. Kesejahteraan subjektif dan welas diri emerging adults berada pada kategori sedang. Hasil uji independent T dan ANOVA menunjukkan bahwa terdapat perbedaan faktor sosiodemografis pada kesejahteraan subjektif emerging adults, yakni jenis kelamin, usia, dan status tempat tinggal. Lalu hasil analisis regresi linear sederhana menunjukkan terdapat pengaruh penerimaan ayah dan penerimaan ibu terhadap kesejahteraan subjektif. Welas diri juga menunjukkan pengaruh positif signifikan terhadap kesejahteraan subjektif dan berperan sebagai variabel prediktor. Temuan ini mengindikasikan pentingnya kehangatan dalam pengasuhan orang tua terhadap kesejahteraan subjektif anak saat menginjak usia dewasa. Selain itu Welas diri juga memiliki kontribusi yang penting terhadap kesejahteraan subjektif individu.
Publisher
Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen
Reference31 articles.
1. Arnett, J. J. (2015). Emerging adulthood: The winding road from the late teens through the twenties (2nd ed.). Oxford University Press.
2. Arslan, G. (2023). My inner perfectionist and nasty side! Self-compassion, emotional health, and subjective well-being in college students. Personality and Individual Differences, 210(April), 1–6. https://doi.org/10.1016/j.paid.2023.112232
3. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. (2023). 4 dari 100 anak dapat asuhan tak layak, BKKBN dorong pengasuhan positif untuk cegah stunting. https://www.bkkbn.go.id/berita-4-dari-100-anak-dapat-asuhan-tak-layak-bkkbn-dorong-pengasuhan-positif-untuk-cegah-stunting
4. Badan Pusat Statistik Indonesia. (2021). Indeks Kebahagiaan 2021. Badan Pusat Statistik.
5. Bluth, K., & Blanton, P. W. (2015). The influence of self-compassion on emotional well-being among early and older adolescent males and females. Journal of Positive Psychology, 10(3), 219–230. https://doi.org/10.4049/jimmunol.1801473