Author:
Chandrakusuma Wynne Devina,Aditya Yonathan
Abstract
Konflik orang tua-anak merupakan fenomena normatif dari tahapan perkembangan yang harus dilalui, tetapi di saat yang bersamaan dapat menimbulkan luka yang dalam bagi emerging adult sehingga resolusi konflik yang adaptif menjadi hal yang penting. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan peranan diferensiasi diri dalam pemaafan, hanya saja masih sangat minim di Indonesia dan lebih banyak berfokus pada hubungan romantis sehingga membuat penelitian ini bertujuan untuk melihat peran masing-masing dimensi diferensiasi diri terhadap pemaafan pada emerging adult dalam konflik orang tua-anak. Penelitian ini dilakukan terhadap emerging adult dengan menggunakan alat ukur Differentiation of Self Inventory-Short Form (DSI-SF) yang mengukur tiga dimensi, yaitu emotional distancing, relational sensitivity, dan maintaining identity, serta The Decisional Forgiveness Scale (DFS) dan The Emotional Forgiveness Scale (EFS). Analisis regresi berganda terhadap 235 partisipan (MUsia=21,13; SD=2,19) yang diperoleh melalui teknik convenience sampling menunjukkan bahwa dimensi emotional distancing memiliki peran yang signifikan terhadap pemaafan, baik bagi decisional forgiveness (R2=0,06) maupun emotional forgiveness (R2=0,15), tetapi tidak signifikan pada kedua dimensi lainnya. Selain itu, emotional distancing ditemukan memiliki kontribusi yang lebih besar terhadap emotional forgiveness (β=-0,34, p<0,05) dibandingkan decisional forgiveness (β=-0,24, p<0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa kemampuan untuk menjaga kedekatan emosional dan fisik dengan orang tua sekalipun berkonflik berperan dalam pemaafan.
Publisher
Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen
Reference42 articles.
1. Aditya, Y., Martoyo, I., & Amir, Y. (2022). Diferensiasi diri: Berkontribusi lebih besar terhadap kesehatan mental dalam pandemi dibandingkan religiositas? Jurnal Studi Pemuda, 11(1), 30–42. https://doi.org/10.22146/studipemudaugm.74817
2. Aminu, I. M. (2014). Strategic orientation, access to finance, business environment and SMEs performance in Nigeria: Data screening and preliminary analysis. European Journal of Business and Management, 6(35), 124–132. https://www.iiste.org/Journals/index.php/EJBM/article/view/17186
3. Astana, R., Krisnatuti, D., & Riany, Y. E. (2023). Nilai-nilai keluarga, adult attachment, mating intelligence, dan preferensi pemilihan pasangan pada dewasa muda. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen, 16(2), 133–146. https://doi.org/10.24156/jikk.2023.16.2.133
4. Avanti, F. T., & Setiawan, J. L. (2022). The role of trust and forgiveness in marital intimacy on husbands or wives of dual-earner couples in Surabaya. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen, 15(2), 117–126. https://doi.org/10.24156/jikk.2022.15.2.117
5. Bowen, M. (2004). Family therapy in clinical practice. Jason Aronson, Inc.