Abstract
Tulisan ini membahas tentang bagaimana Muhammadiyah berhadapan dengan isu-isu dunia Islam kontemporer, khususnya menyangkut masalah ketertinggalan umat Islam dan kemiskinan. Oleh karena kemiskinan yang mendera, - baik itu oleh sebab-sebab struktural dan kultural – maka umat Islam mengalami ketertinggalan di dunia global. Demikian pula dengan aspek pendidikan yang disinyalir akan mampu meningkatkan kualitas hidup umat, juga mengalami jalan buntu tatkala dihadapkan dengan persoalan ekonomi. Banyak orang miskin yang tidak memiliki akses pada lembaga-lembaga pendidikan Islam yang memiliki kualitas terbaik. Dalam rangka memikirkan itu semua, sebenarnya Muhammadiyah memiliki modal nilai-nilai etis kebajikan yang bersifat solutif, tatkala dihadapkan dengan persoalan-persoalan tersebut. Pemikiran mengenai moderatisme Islam adalah salah satu dari nilai yang sangat potensial untuk menyatukan antara iman dan amal saleh manusia. Dengan demikian, persyarikatan ini tidak perlu terjebak dalam dua arus pemikiran ekstrim yang justru kontraproduktif dengan nilai-nilai Islam itu sendiri, seperti misalnya fundamentalisme atau liberalisme. Melalui kesinambungan antara iman dan amal ini, Muhammadiyah bisa menjadi pioner dalam kerja-kerja kemanusiaan dan keadilan sosial. Nilai-nilai kebajikan itulah yang layak didakwahkan kepada publik internasional.
Publisher
Universitas Muhammadiyah Malang
Cited by
1 articles.
订阅此论文施引文献
订阅此论文施引文献,注册后可以免费订阅5篇论文的施引文献,订阅后可以查看论文全部施引文献