Affiliation:
1. Bagian Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember, Jawa Timur 68121, Indonesia
Abstract
Latar belakang: Permasalahan gizi, sanitasi, dan lingkungan menjadi pemicu masalah stunting di Indonesia. Kejadian stunting yang terdapat di Indonesia sebesar 30,8% dan Kabupaten Blora Provinsi Jawa Tengah menjadi yang mempunyai prelevansi stunting yang cukup tinggi. Kecamatan Cepu di Kabupaten Blora mencatat warganya 52,61% memiliki jamban yang tidak aman dan 24,67% masih buang air besar sembarangan serta pengelolaan sampah juga masih tidak teratur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan kondisi sanitasi lingkungan dan menganalisis hubungan sanitasi lingkungan dengan terjadinya stunting di wilayah kerja Puskesmas Kapuan, Cepu.Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan pendekatan kuantitatif dan desain studi case-control. Data yang diperoleh pada penelitian ini adalah data primer berupa kuesioner melalui wawancara dan observasi. Sedangkan data sekunder adalah dokumentasi dan laporan dari dinas terkait. Uji yang digunakan adalah cross tabulation, chi-square, dan regresi logistic.Hasil: Faktor terkuat penyebab stunting adalah asupan makanan yang diterima balita, yaitu dengan hasil uji nilai p asupan energi terhadap stunting adalah 0,03 atau < 0,05. Sedangkan sanitasi lingkungan tidak berhubungan dengan jenis infeksi yang menyebabkan stunting. Mayoritas balita kelompok kasus memiliki riwayat infeksi akan mudah mengalami stunting.Simpulan: Variabel yang memiliki hubungan dengan stunting adalah asupan gizi dan riwayat infeksi balita. Sedangkan variabel yang tidak berhubungan langsung seperti sanitasi dan karakteristik responden tidak berhubungan dengan stunting. ABSTRACT Title: Analysis of Relation Between Environmental Sanitation and Stunting Cases in Cepu, Blora District, Central Java Province.Background: Nutrition, sanitation, and environmental problems have triggered the emergence of stunting problems in Indonesia. The incidence of stunting in Indonesia is 30.8%) and Blora Regency, Central Java Province, has a fairly high prevalence of stunting. Cepu Subdistrict in Blora Regency recorded that 52.61% of residents have unsafe toilets and 24.67% still defecate in open defecation and irregular waste management. The purpose of this study was to describe environmental sanitation conditions and to analyze the relationship between environmental sanitation and the incidence of stunting in the working area of Puskesmas Kapuan Cepu.Method: The type of research was an observational analytic study with a quantitative approach and a case control study design. The data obtained in this study were primary data in the form of a questionnaire through interviews and observations. Meanwhile, secondary data was documentation and reports from related agencies. Analysis using cross tabulation, chi square and logistic regression.Result: Main caused of stunting is food intake received by toddlers with the p value of energy intake is 0.03 or <0.05. Meanwhile, environmental sanitation is not related to the type of infection that causes stunting. The majority of toddlers in the case group have a history of infection and will easily experience stunting.Conclusion: Variables that have a relation with stunting are nutritional intake and infection history of toddlers. Meanwhile, variables that are not directly related, such as sanitation and respondent characteristics, are not related to stunting.
Publisher
Institute of Research and Community Services Diponegoro University (LPPM UNDIP)
Cited by
3 articles.
订阅此论文施引文献
订阅此论文施引文献,注册后可以免费订阅5篇论文的施引文献,订阅后可以查看论文全部施引文献