Affiliation:
1. Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember, Indonesia
Abstract
Latar belakang: Kondisi sanitasi yang buruk serta perilaku higiene yang kurang dapat menjadi penyebab terjadinya penyakit.berbasis lingkungan. Studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA) merupakan pendekatan untuk menggambarkan status fasilitas sanitasi dan perilaku higiene yang berisiko terhadap kesehatan lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk menilai risiko kesehatan lingkungan di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif menggunakan pendekatan Studi EHRA. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 40 responden di Kelurahan Wirolegi dan 40 responden di Kelurahan Sumbersari. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi menggunakan kuesioner Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan 2014. Analisis data mengunakan analisis univariat kemudian menghitung Indeks Risiko Kesehatan Lingkungan (IRKL).Hasil: Hasil penelitian menunjukkan variabel karakteristik responden sebagian besar merupakan ibu berusia >45 tahun, tingkat pendidikan terakhir SD-SMA, dan status rumah milik sendiri. Hasil penilaian risiko kesehatan lingkungan menunjukkan Nilai IRKL Kelurahan Wirolegi sebesar 116 dengan kategori sangat tinggi dan Kelurahan Sumbersari sebesar 57 dengan kategori kurang berisiko. Dari rata-rata kedua IRKL tersebut maka Kecamatan Sumbersari memiliki nilai IRKL 87 dengan kategori risiko tinggi.Simpulan: Indeks risiko kesehatan lingkungan berada pada kategori tinngi. Aspek dengan nilai risiko kesehatan lingkungan tertinggi yang menjadi permasalahan utama yaitu aspek perilaku pemilahan sampah, sarana pembuangan air limbah dan sarana pembuangan sampah. ABSTRACTTitle: Environmental Health Risk Assessment in Sumbersari District, Jember Regency (Environmental Health Risk Assessment Study)Background: Poor sanitation conditions and poor hygiene behavior can be the cause of disease. Environmental Health Risk Assessment (EHRA) study is an approach to describe the status of sanitation facilities and behaviors that pose a risk to environmental health. The purpose of this study was to assess environmental health risks in Sumbersari District, Jember Regency.Method: This research used descriptive observational study with EHRA Study approach. The number of samples were 40 respondents in Wirolegi Village and 40 respondents in Sumbersari Village. Data was collected by interview and observation used an Environmental Health Risk Assessment questionnaire 2014. The data were analyzed using univariate analysis and then calculated the value of the Environmental Health Risk Index. Result: The results showed that the variable of respondents characteristics were mostly as mothers aged >45 years, the last education level was elementary-high school, and the owning of a house status. The IRKL value of Wirolegi Village is 116 with very high category and Sumbersari Village is 57 with low risk category. From the average of the two IRKLs, Sumbersari District has an IRKL value of 87 with a high risk category.Conclusion: The aspect with the highest environmental health risk value were the main problem, namely aspects of waste sorting behavior, waste water disposal facilities and waste disposal facilities.
Publisher
Institute of Research and Community Services Diponegoro University (LPPM UNDIP)