Analisis Hubungan Sanitasi Lingkungan Terhadap Keluhan Penyakit Kulit

Author:

Zahtamal Zahtamal1,Restila Ridha1,Restuastuti Tuti1,Anggraini Yuni Eka1,Yusdiana Yusdiana1

Affiliation:

1. Fakultas Kedokteran, Universitas Riau, Jl Diponegoro No 1 Pekanbaru, Riau 28133, Indonesia

Abstract

Latar belakang: Masalah sanitasi lingkungan antara lain ketersediaan air bersih, kondisi fisik rumah, keberadaan vektor dan binatang pembawa penyakit masih menjadi pemicu tingginya penyakit kulit di masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan sanitasi lingkungan terhadap keluhan penyakit kulit di masyarakat.Metode: Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain  cross sectional. Variabel dependen adalah keluhan penyakit kulit, sedangkan variabel independen antara lain sumber air bersih dan air minum, jamban, saluran pembuangan air limbah (SPAL), kondisi rumah (tata ruang, sekat pada dapur, dinding rumah, ventilasi ruang keluarga dan kamar tidur, lubang udara pada dapur, dan kepadatan hunian kamar tidur), tanda keberadaan binatang dan vektor pembawa penyakit (tikus, kecoa, nyamuk, serangga). Pengumpulan data variabel independen dilakukan dengan wawancara dan observasi, sedangkan variabel dependen dilakukan melalui variabel dependen (keluhan penyakit kulit) dilakukan melalui pemeriksaan klinis dan hasil diagnosis oleh dokter spesialis kulit dan kelamin.  Populasi penelitian adalah seluruh masyarakat di desa Ranah. Jumlah sampel menggunakan rumus estimasi proporsi didapatkan jumlah sampel 245 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling.  Data dianalisis dengan chi-square dan regresi logistik berganda.Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan 36,73% (95% CI: 30,69% - 42,76%) responden mengalami keluhan penyakit kulit. Analisis bivariat didapatkan hanya ventilasi tidak memenuhi syarat yang berhubungan signifikan terhadap masalah kesehatan kulit (p value 0,001). Sementara sumber air bersih dan air minum, jamban,SPAL), jenis lantai rumah, kondisi rumah lainnya dan keberadaan binatang dan vektor pembawa penyakit tidak berhubungan signifikan terhadap keluhan penyakit kulit (p value>0,05).  Analisis multivariat diperoleh hasil faktor risiko yang paling berhubungan adalah ventilasi ruang keluarga (p value 0,0001, adjusted OR 6,34), kemudian SPAL (pvalue 0,02 adjusted OR 2,51), dan keberadaan vektor pembawa penyakit (serangga) (p value 0,007 adjusted OR 2,44)Simpulan: Penelitian ini membuktikan faktor lingkungan yang berpengaruh terhahap keluhan penyakit kulit  adalah ventilasi, sumber air minum, SPAL,  dan keberadaan serangga. ABSTRACT Title: Relationship of Environmental sanitation with Complaints of Skin DiseaseBackground: Environmental sanitation problems include the availability of clean water, the physical condition of the house, the presence of vectors and disease-carrying animals that still trigger high levels of skin disease in the community. The purpose of this study was to determine the relationship between environmental sanitation and complaints of skin diseases in the community.Method: This study used a quantitative approach with a sectional corss study design. Data collection for the independent variables was carried out by interview and observation, while the dependent variable was carried out through clinical interviews. The environmental aspects studied were sources of clean and drinking water, latrines, sewerage (SPAL), house conditions (layout, kitchen partition, walls of permanent houses, house and bedroom ventilation, air holes in the kitchen, and room density), and signs of the presence of animals and disease-carrying vectors (rats, cockroaches, mosquitoes, insects, and flies). The number of samples was 245 people taken by purposive sampling. Data were analyzed by chi-square and multiple logistic regression.Result: The results of this study showed that 36.73% (95% CI: 30.69% - 42.76%) of respondents had complaints of skin disease. Bivariate analysis found that only ventilation had a significant effect on skin health problems (Pvalue 0.001). Meanwhile, clean and drinking water sources, latrines, sewerage), types of house floors, other house conditions and the presence of animals and disease-carrying vectors did not have a significant relationship with skin problems (p value> 0.05). Multivatiate analysis showed that the most influential risk factors were house ventilation (p value 0.0001, adjusted OR 6.34), then SPAL (p value 0.02 adjusted OR 2.51), and the presence of disease-carrying vectors (insects) (p. value 0.007 adjusted OR 2.44)Conclusion: Environmental factors that affect symptoms of skin disease in the community are air ventilation, SPAL, and the presence of insects. The sanitation factor was not significantly related.

Funder

Fakultas Kedokteran Universitas Riau

Publisher

Institute of Research and Community Services Diponegoro University (LPPM UNDIP)

Subject

General Medicine

同舟云学术

1.学者识别学者识别

2.学术分析学术分析

3.人才评估人才评估

"同舟云学术"是以全球学者为主线,采集、加工和组织学术论文而形成的新型学术文献查询和分析系统,可以对全球学者进行文献检索和人才价值评估。用户可以通过关注某些学科领域的顶尖人物而持续追踪该领域的学科进展和研究前沿。经过近期的数据扩容,当前同舟云学术共收录了国内外主流学术期刊6万余种,收集的期刊论文及会议论文总量共计约1.5亿篇,并以每天添加12000余篇中外论文的速度递增。我们也可以为用户提供个性化、定制化的学者数据。欢迎来电咨询!咨询电话:010-8811{复制后删除}0370

www.globalauthorid.com

TOP

Copyright © 2019-2024 北京同舟云网络信息技术有限公司
京公网安备11010802033243号  京ICP备18003416号-3