Affiliation:
1. Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Indonesia
2. Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Indonesia
Abstract
Air tanpa dilakukan proses demineralisasi untuk keperluan proses (seperti untuk keperluan reaksi kimia, umpan air boiler, dan separasi) akan memicu munculnya kerak dan berpotensi meningkatkan laju korosi, serta meningkatnya produk samping jika digunakan pada proses reaksi. Produk samping pada proses reaksi, dapat berpotensi menjadi limbah jika nilai keekonomian dari produk tersebut rendah. Kerak yang muncul pada peralatan perpindahan panas seperti boiler akan berakibat pada nilai efisiensi boiler turun, yang dapat mempengaruhi emisi gas buang dari boiler tersebut, dan semuanya akan mempengaruhi kualitas lingkungan sekitar. Pengolahan air sebelum digunakan untuk unit proses merupakan langkah pencegahan terhadap pencemaran lingkungan yang nanti akan timbul pada prosesproses selanjutnya. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa pengaruh laju alir dan tinggi resin di dalam unggun terhadap jalannya proses pertukaran ion pada proses dimeralisasi air berbasis penurunan kesadahan air dan TDS (Total Dissolved Solid) serta efisiensi yang dihasilkan. Harapannya diperoleh kondisi operasi yang efektif , efisien serta tetap ekonomis, dalam hal pengolahan air. Penelitian dilakukan pada laju alir 2,90- 4,33ml/s (10,44 – 15,59 liter/jam) dan ketinggian resin 14 dan 17 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada rentang laju air umpan 2,90 - 4,33 ml/s dan tinggi unggun 14 dan 17 cm dihasilkan kondisi terbaik pada laju air umpan 4, 33 ml/s pada tinggi unggun 14 cm, dengan efisiensi penurunan kesadahan mencapai 93, 56%.
Publisher
Institute of Research and Community Services Diponegoro University (LPPM UNDIP)