Tatalaksana Komplikasi Tromboemboli pada Pasien Terkonfirmasi Corona Virus Disease-19

Author:

Aditia Alfian1,Adhi Mahendratama Purnama1,Rohman Bagus Fajar1,Susianto Oky1,Kusumawardhani Erna2

Affiliation:

1. Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif; Fakultas Kedokteran; Universitas Lambung Mangkurat/RSUD Ulin; Banjarmasin, Indonesia

2. Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi; Fakultas Kedokteran; Universitas Lambung Mangkurat/ RSUD Ulin; Banjarmasin, Indonesia

Abstract

Latar Belakang: Corona Virus Disease-19 (COVID-19) merupakan penyakit pandemi yang dapat menyebabkan komplikasi tromboemboli sebagai akibat terjadinya koagulopati dengan insidensi sekitar 16.5-21%.  Salah satu patofisiologi koagulopati pada pasien COVID-19 disebabkan oleh proses inflamasi. Peningkatan faktor inflamasi, faktor koagulasi, dan skoring klinis digunakan sebagai prediksi terjadinya komplikasi tromboemboli. Pemberian antikoagulan memiliki peran untuk mencegah terjadinya komplikasi tersebut.Kasus: Pasien laki-laki, 43 tahun, positif COVID-19 dengan skor PADUA = 4, peningkatan D-dimer dan mendapatkan terapi profilaksis antikoagulan. Dalam perawatan hari ke-14, sesak napas memberat, takikardi dan hipoksemia dialami pasien. Didapatkan gambaran Humpton’s hump pada foto toraks dan gambaran elektrokardiography (EKG) pola S1Q3T3 dan corrected QT interval (QTc) 552 mms. Penatalaksanaan pasien dengan ventilasi mekanik dan terapi unfractionated heparin (UFH) dosis terapeutik. Saat pasien bebas dari sedasi, ditemukan kelemahan tubuh bagian kiri.Diskusi: Gejala klinis emboli paru umumnya berupa dispnea/takipnea, takikardi, sianosis, hemoptisis, hipoksemia dengan onset akut. Berdasarkan keparahannya, dibagi menjadi masif, sub-masif, risiko rendah. Gambaran Humpton’s hump pada foto toraks dapat menjadi dugaan terjadi emboli paru. Pemeriksaan computed tomography pulmonary angiogram (CTPA) merupakan standar diagnosisnya, namun EKG dapat digunakan sebagai modalitas kecurigaan emboli dengan gambaran takikardi/takiaritmia, pola S1Q3T3 dan pemanjangan interval QTc. Pemberian antikoagulan sebagai tromboprofilaksis tetap tidak dapat mencegah terjadinya komplikasi tromboemboli seperti terjadinya stroke iskemik, tetapi emboli paru merupakan komplikasi tromboemboli yang paling sering terjadi.Kesimpulan: Evaluasi klinis, EKG secara rutin dan kadar D-dimer dapat menjadi pertimbangan dalam pemberian tromboprofilaksis dan dapat menjadi strategi penapisan awal risiko komplikasi tromboemboli. Pada pasien COVID-19 derajat kritis perlu dipertimbangkan pemberian antikoagulan yang lebih agresif dan menggunakan dosis terapeutik.

Publisher

Institute of Research and Community Services Diponegoro University (LPPM UNDIP)

Subject

General Medicine

同舟云学术

1.学者识别学者识别

2.学术分析学术分析

3.人才评估人才评估

"同舟云学术"是以全球学者为主线,采集、加工和组织学术论文而形成的新型学术文献查询和分析系统,可以对全球学者进行文献检索和人才价值评估。用户可以通过关注某些学科领域的顶尖人物而持续追踪该领域的学科进展和研究前沿。经过近期的数据扩容,当前同舟云学术共收录了国内外主流学术期刊6万余种,收集的期刊论文及会议论文总量共计约1.5亿篇,并以每天添加12000余篇中外论文的速度递增。我们也可以为用户提供个性化、定制化的学者数据。欢迎来电咨询!咨询电话:010-8811{复制后删除}0370

www.globalauthorid.com

TOP

Copyright © 2019-2024 北京同舟云网络信息技术有限公司
京公网安备11010802033243号  京ICP备18003416号-3