Affiliation:
1. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
Abstract
Latar belakang: Masa simpan limbah B3 di RS X cenderung lebih dari 2 hari, proses penyimpanan tidak melalui pendinginan pada suhu 0oC dan seharusnya dilakukan desinfeksi. Limbah jarum suntik yang disimpan positif ditemukan bakteri Psedomonas aeruginosa. Lysol dan sodium hipoklorit merupakan desinfektan yang umum digunakan di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penurunan jumlah koloni bakteri Pseudomonas aeruginosa dari limbah jarum suntik sebelum dan sesudah desinfeksi menggunakan lysol dan sodium hipoklorit pada berbagai konsentrasi dan durasi kontak.Metode: Jenis penelitian ini adalah quasi experiment. Limbah jarum suntik diambil dan dibilas dengan NaCl 0,85%. Suspensi bakteri dari bilasan limbah jarum suntik digunakan untuk menilai kemampuan lysol dan sodium hipoklorit dalam mengurangi populasi bakteri Pseudomonas aeruginosa setelah desinfeksi. Kepadatan populasi bakteri dihitung dengan menggunakan metode hitung cawan.Hasil: Persentase rata-rata efisiensi penurunan jumlah koloni bakteri pada lysol berkonsentrasi 1,5% dengan durasi kontak 1 menit, 5 menit dan 10 menit masing-masing yaitu 32,7%; 38,0% dan 64,1%. Laju daya bunuh lysol dengan konsentrasi 2,5% telah mencapai 100% sejak durasi kontak 1 menit. Pada sodium hipoklorit, laju daya bunuh mencapai 98,3%. Secara statistik tidak terdapat perbedaan rata-rata jumlah koloni bakteri Pseudomonas aeruginosa antara sebelum desinfeksi, setelah desinfeksi selama 1 menit, 5 menit dan 10 menit dengan lysol 1,5% dan sodium hipoklorit 0,0025.Simpulan: Lysol dan sodium hipoklorit mampu menurunkan bakteri P. aeruginosa dari limbah jarum suntik dengan efektivitas masing-masing 73,5% dan 98,3%. Kata kunci: Pseudomonas aeruginosa, limbah jarum suntik, lysol, sodium hipoklorit ABSTRACT Title: Efficacy of Lysol and Sodium Hypochlorite Against Pseudomonas aeruginosa Bacteria in Needles Waste at X Hospital Background: Storage time of hazardous wastes at X Hospital tent to more than two days, and the process going without cooling at 00C because of it the wastes should be disinfected. Needle waste that storage was positively found Psedomonas aeruginosa bacteria. Lysol and sodium hypochlorite are disinfectants that commonly used at hospital. This study aims to analyze the decrease number of colonies Pseudomonas aeruginosa bacteria from needle waste before and after disinfection using lysol and sodium hypochlorite in various concentration and duration contact.Method: The type of this study is quasi experiment. Needles waste is taken and rinsed with sterile normal saline. The bacterial suspension used to assess microbiological activities of lysol and sodium hypochlorite in reducing the population of Pseudomonas aeruginosa after disinfection. Bacterial population density was calculated using total plate countResult: The average percentage of efficiency decreased number bacterial colonies in lysol concentration 1.5% with duration contact 1 minute, 5 minutes and 10 minutes respectively 32.7%; 38,0% and 64.1%. Killing rate lysol 2.5% has reached 100% since 1 minute duration contact. Sodium hypochlorite’s killing rate reached 98.3%. Statistically there was no difference in the average number of colonies Pseudomonas aeruginosa bacteria before disinfection, after disinfection for 1 minute, 5 minutes and 10 minutes with lysol 1.5% and sodium hypochlorite 0.0025%.Conclusion: Lysol and sodium hypochlorite were effectively against P. aeruginosa bacteria in needles waste with effectiveness 73.5% and 98.3% respectively. Keywords: Pseudomonas aeruginosa, needle waste, lysol, sodium hypochlorite
Publisher
Institute of Research and Community Services Diponegoro University (LPPM UNDIP)