Affiliation:
1. Departemen Kesehatan Lingkungan, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Medan, Kabanjahe, Sumatera Utara, Indonesia
2. Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, Medan, Sumatera Utara, Indonesia, Indonesia
Abstract
Latar belakang: Penerapan ergonomi yang tidak tepat akan menimbulkan masalah kesehatan seperti cedera dan gangguan muskuloskeletal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gejala muskuloskeletal dan mengetahui tingkat risiko ergonomis pada pengrajin tradisional Karo di Desa Samura Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Sebagai sampel diambil 14 pengrajin kain tradisional Karo. Data yang dikumpulkan menggunakan kuesioner peta tubuh Nordik dan Rapid Upper Lower Assessment (RULA).Hasil: Hasil penelitian menemukan bahwa perubahan postur merupakan risiko ergonomi. Berdasarkan analisis risiko ergonomi pada tahapan menenun kain tradisional Karo didapatkan data bahwa pengrajin harus menyelidiki dan menerapkan perubahan posisi kerja, pengrajin perlu segera melakukan perubahan posisi kerja lebih lanjut. Keluhan muskuloskeletal tertinggi yang dirasakan pada bagian bokong, lainnya pada betis kiri dan kanan serta bahu, kemudian pada punggung, pinggang, leher bagian atas, leher bagian bawah, dan bokong.Simpulan: Disimpulkan bahwa proses menenun masih menimbulkan risiko ergonomis bagi pengrajin dengan keluhan subjektif muskuloskeletal. Upaya untuk memperbaiki keadaan saat ini adalah dengan melakukan relaksasi di waktu istirahat yang singkat dan bantuan poster atau promosi pendidikan untuk mengingatkan perajin saat bekerja. ABSTRACT Background: The implementation of improper ergonomic will lead to health problems like injuries and musculoskeletal disorders. This study aims to recognize the musculoskeletal symptoms and determine the ergonomic risk level at traditional craftsmen of Karo in Samura village, Kabanjahe District, Karo Regency.Method: This research was a descriptive study with a cross-sectional design. As the sample, it was collected, 14 Karonese traditional cloth craftsmen. Data collected used the Nordic body map questionnaire dan Rapid Upper Lower Assessment (RULA).Result: The result found that the risk of ergonomic need to apply the changing of posture. Trough the analysis of ergonomics risk at the weaving stage of Karo traditional cloth, the following data were found that the craftsmen must investigate and apply changes in the work position, the craftsmen need to conduct further changes in work position immediately. The highest musculoskeletal complaints felt were in the buttocks, other in the left and right calves and shoulder, then in the back, waist, upper neck, lower neck, and buttocks.Conclusion: It concluded that the weaving process still posed ergonomic risks for the craftsmen with musculoskeletal subjective complaints. Efforts to improve the present situation are the doing relaxation in short break time and help by poster or promotion education to reminding the craftsman while they work.
Publisher
Institute of Research and Community Services Diponegoro University (LPPM UNDIP)