Fenomena Begu Ganjang sempat menjadi masalah sosial di beberapa tempat di Sumatera Utara. Begu ganjang adalah sebutan tradisional untuk sejenis roh yang dapat menimbulkan mala pelataka bagi orang lain. Persoalannya adalah orang kerap menuduh orang lain memelihara begu ganjang, sehingga mendapat legitimasi dari masyarakat untuk membinasakan orang tersebut. Namun persoalan ini sebenarnya tidak lepas dari konsep masyarakat setempat mengenai roh yang diwarisi dari agama tradisional. Persoalan menjadi rumit karena ada sekelompok masyarakat mendapat stigma negatif pemelihara begu ganjang. Hal ini menjadi tantangan pastoral (kegembalaan) bagi pemimpin agama untuk mengatasi persoalan ini. Maka penjelasan tentang konsep begu ganjang yang tepat secara antropologis, teologis perlu disampaikan dan pendampingan rohani terhadap korban merupakan solusi yang bisa dilakukan.