Al-Qur’an menyatakan proses penciptaan manusia mempunyai dua jenis yang berbeda, yaitu: Pertama, dari benda padat. Manusia pertama, Adam a.s. diciptakan dari al-tin (tanah), al-turob (tanah debu), min shal (tanah liat), min hamain masnun (tanah lumpur hitam yang busuk) yang dibentuk Allah Swt dengan seindah-indahnya, kemudian Allah Swt, meniupkan ruh dari-Nya ke dalam diri (manusia) tersebut. Kedua, dari benda cair. Penciptaan manusia selanjutnya adalah melalui proses biologis yang dapat dipahami secara sains-empirik. Di dalam proses ini, manusia diciptakan dari inti sari tanah yang dijadikan air mani (nuthfah) yang tersimpan dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian nuthfah itu dijadikan segumpal darah (‘alaqah) yang menggantung dalam rahim. Segumpal darah tersebut kemudian dijadikan-Nya segumpal daging (mudghah) dan kemudian dibalut dengan tulang belulang lalu kepadanya ditiupkan ruh.