Author:
Hasanal Bolqiah Luthfi,Raffiudin Riaty
Abstract
Kerusakan lingkungan dan dampaknya merupakan persoalan yang masih terus berlanjut di Indonesia serta belum cukup mampu untuk mendorong transformasi narasi politik hijau menjadi platform partai politik sebagaimana yang terjadi di negara lain. Literatur sebelumnya seringkali menggunakan kerangka liberalis dan menuntut kesadaran kolektif serta partisipasi masyarakat dalam mengawasi persoalan lingkungan, bukan urgensi keterwakilan politik hijau. Selain itu, perspektif konstitusional dan institusional juga terlampau idealis dan kurang memperhatikan kepentingan individu yang selalu mencari keuntungan. Tulisan ini berupaya untuk menganalisa penyebab dari persoalan lingkungan serta absennya keterwakilan narasi politik hijau dalam bentuk formal dengan menggunakan teori oligarki dan keterwakilan politik. Melalui analisa kualitatif deskriptif dengan metode wawancara dan studi literatur ditemukan: (1) narasi politik Hijau di Indonesia tersebar di berbagai janji kandidat dan partai politik menjelang pemilu, (2) konsentrasi pengelolaan dan penguasaan sumber daya alam merupakan sumber pendapatan oligark yang terus dipertahankan, (3) keterlibatan oligark dalam politik menghambat pertimbangan narasi politik hijau dalam proses pembuatan kebijakan, (4) ketidakhadiran platform partai politik hijau memberi keleluasaan terhadap dominasi oligark, sedangkan (4) konsolidasi platform politik hijau juga terkendala faktor internal berupa pro dan kontra pendirian partai serta faktor eksternal seperti sistem kepartaian dan aturan-aturan pemilihan umum.
Publisher
Laboratorium Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Riau
Cited by
2 articles.
订阅此论文施引文献
订阅此论文施引文献,注册后可以免费订阅5篇论文的施引文献,订阅后可以查看论文全部施引文献