Abstract
Tujuan penelitian: penelitian ini memiliki tujuan yaitu: untuk mengetahui faktor yang menghambat pemanfaatan laboratorium Panacasila sebagai media pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di SMP Negeri 1 Bantul.
Metodologi:Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah guru PKN dan pengelola laboratorium pancasila yang ada di SMPN 1 Bantul. Instumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah instrumen wawancara mengenai pemanfaatan laboratorium pancasila. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunnakan metode Miles dan Huberman..
Temuan utama: Hasil dari penelitian ini yaitu pemanfaatan laboratorium pancasila belum dapat dikatakan efektif. Selanjutnya, nilai lebih laboratorium pancasila dapat terlihat dari kapasitas Laboratorium Pancasila sudah sesuai dengan standar laboratorium pada umumnya, fasilitas yang terdapat di dalam Laboratorium Pancasila dan sarana prasarana yang mendukung dalam pembelajaran PPKn. Hambatan yang dihadapi oleh Laboratorium Pancasila berupa hambatan intern yang meliputi kesulitan dalam mengadakan alat-alat dan media pembelajaran, kurangnya alat-alat untuk mendukung pembelajaran PPKn, kurangnya pengelolaan Laboratorium Pancasila. Sedangkan, hambatan ekstern antara lain guru kurang mengetahui kondisi alat yang ada di dalam laboratorium Pancasila, siswa kurang nyaman ketika pembelajaran dilakukan di dalam Laboratorium Pancasila, materi pembelajaran kadang susah untuk dimengerti oleh siswa, metode pembelajaran yang dilakukan di dalam Laboratorium Pancasila kurang inovatif, manajemen sekolah khususnya pembiayaan kurang mendukung Laboratorium Pancasila.
Keterbaruan/Keaslian penelitian: keterbaruan penelitian ini terletak pada Pemanfaatan Laboratorium Pancasila Sebagai Media Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di SMP NEGERI 1 Bantul.
Reference22 articles.
1. A. Astuti and N. Sari, “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (Lks) Pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas X Sma,” J. Cendekia J. Pendidik. Mat., vol. 1, no. 2, pp. 13–24, 2017, doi: 10.31004/cendekia.v1i2.16.
2. Daryono, Pengantar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2011.
3. A. Susanti, R. A. A. Soemitro, and H. Suprayitno, “Pencarian Rumus Perhitungan Jumlah Sampel Minimal yang Digunakan Pada Penelitian Perilaku Perjalanan Terdahulu Searching for Minimum Number of Sample Formula Used in Previous,” J. Manaj. Aset Infrastruktur Fasilitasurnal Manaj. Aset Infrastruktur Fasilitas, vol. 2, no. 2, pp. 53–64, 2018.
4. N. L. S. Widyani, I. I. W. Suwatra, and I. W. Widiana, “The Discrepancy of Curriculum 2013 in Teaching and Learning Process Based on Permendikbud No 65 of 2013 in SD Laboratorium Undiksha,” J. Educ. Res. Eval., vol. 1, no. 2, pp. 57–64, 2017, doi: 10.23887/jere.v1i2.9840.
5. M. B. Panjaitan and A. Manalu, “Peningkatan Literasi Sains Dan Keterampilan Proses Sains Terintegrasi Mahasiswa Calon Guru Sd,” J. Ilm. Simantek, vol. 3, no. 2, pp. 24–35, 2019.