Author:
Irawan Andi Wahyu,Habsy Bakhrudin All,Lestari Mardi,Aras Nurul Fitriah,Sona Dwi
Abstract
Indonesia mengalami defisit tenaga guru sebanyak 1 juta guru dalam kurun waktu empat tahun mulai dari tahun 2020 sampai dengan 2024. Defisit tenaga guru di Indonesia dipengaruhi tingginya tingkat pensiun dan rendahnya minat generasi muda untuk menjadi guru, yang berdampak pada kualitas pendidikan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk memahami secara mendalam resiliensi profesi guru honorer bidang bimbingan dan konseling di Indonesia. Metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif dengan tipe penelitian naratif. Subjek penelitian ditentukan secara purposif melalui pertimbangan sebagai berikut: (1) Guru honorer bidang bimbingan dan konseling di Samarinda, (2) Guru honorer bidang bimbingan dan konseling yang berusia dibawah 27 tahun, (3) Guru honorer bidang bimbingan dan konseling yang telah mengajar minimal satu tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa resiliensi guru dipengaruhi oleh pertimbangan nilai agama, keunggulan, dan harga diri.
Publisher
Universitas Cokroaminoto Palopo
Reference29 articles.
1. Agustina, M. W., & Broto, G. W. (2019). Resiliensi Guru PAUD Honorer. Jurnal Happiness, 3(1).
2. Amelasasih, P. (2021). Resiliensi Pada Guru Honorer Hononary Teacher Resilience. Indonesian Psychological Research, 03(1), 8–14.
3. Assjari, P. S. (2010). Desain Penelitian Naratif. Jurnal Asesmen Dan Intervensi Anak Berkebutuhan Khusu, 9(2), 172–183.
4. Beijaard, D., Meijer, P. C., & Verloop, N. (2004). Reconsidering research on teachers’ professional identity. Teaching and Teacher Education, 20(2), 107–128. https://doi.org/10.1016/j.tate.2003.07.001
5. Beltman, S., Mansfield, C., & Price, A. (2011). Thriving not just surviving: A review of research on teacher resilience. Educational Research Review, 6(3), 185–207. https://doi.org/10.1016/j.edurev.2011.09.001
Cited by
1 articles.
订阅此论文施引文献
订阅此论文施引文献,注册后可以免费订阅5篇论文的施引文献,订阅后可以查看论文全部施引文献