Author:
Nurany Fierda,Bachmid Fathurahman,Amanda Fira,Valencia Yolanda,Lusi Amalia
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengembangan destinasi wisata kebun binatang Surabaya sebelum dan sesudah pandemi Covid-19. Kebun Binatang Surabaya (KBS) menghadapi banyak perubahan dan penyesuaian setelah pandemi Covid-19. Ini dilakukan untuk beradaptasi dengan new normal era. Setelah pandemi mereda, KBS membuka kembali dengan kapasitas pengunjung terbatas untuk mematuhi aturan jarak sosial dan memastikan semua orang aman. Jumlah pengunjung juga dapat diatur dengan mengatur reservasi online atau tiket untuk waktu kunjungan tertentu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif desktiptif. Dengan mewawancarai pengelola wisata KBS dan pengunjung wisata KBS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kebun Binatang Surabaya menghadapi tantangan dalam perkembangannya, termasuk perubahan jumlah pengunjung yang tidak terduga dan perlunya peningkatan aksesibilitas, fasilitas, dan layanan. Pemerintah telah menerapkan protokol keselamatan, program pendidikan, program habitat hewan, teknologi, dan kolaborasi dengan organisasi konservasi. Pertunjukan malam, seperti pertunjukan harimau dan burung hantu, dan wisata petualangan malam menawarkan pengunjung suasana kebun binatang yang unik dan kesempatan untuk melihat hewan malam. Dengan demikian bahwa Pengembangan destinasi wisata kebun binatang Surabaya sebelum dan sesudah pandemi Covid-19 sudah dilakukan namun tetap perlu ditingkatkan khususnya pada fasilitas dan layanan.
Reference23 articles.
1. Administrator. (2022). Peringkat Pariwisata Indonesia Naik Pesat. INDONESIA.GO.ID.
2. Arwanto, C. P. V., Nugraha, B. S., & Widiyarta, A. (2020). Strategi City Branding Kota Surabaya Sparkling Surabaya dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan. Perspektif, 9(2), 322–328. https://doi.org/10.31289/perspektif.v9i2.3646
3. Assaf, A. G., Kock, F., & Tsionas, M. (2022). Tourism during and after COVID-19: An Expert-Informed Agenda for Future Research. Journal of Travel Research, 61(2), 454–457. https://doi.org/10.1177/00472875211017237
4. Badan Pusat Statistik. (n.d.).
5. Chris, C. et al. (2008). Tourism Principles and Practice. Financial Times Prentice Hall.