Author:
Hendry Devano Muhammad,Astuti Mirsa
Abstract
Serangan rumah sakit di wilayah Palestina adalah kejahatan berdasarkan Hukum Humaniter Internasional dan belum ada seorang pun yang diadili atas kejahatan ini dan perang selama 76 tahun telah menjadi tidak terkendali sehingga mengakibatkan korban perang bagi warga sipil dan anak-anak Palestina. Tujuan dari penelitian ini difokuskan untuk mencari tahu mengapa Dewan Keamanan PBB tidak melakukan penegakan Hukum Internasional dengan mengadili mereka yang bertanggung jawab atas penyerangan rumah sakit di Palestina. dan Untuk mengetahui Peran Hukum Internasional dalam Perang Palestina-Israel, metode yuridis normatif merupakan metode untuk mengetahui permasalahan dalam penelitian ini dengan pendekatan kasus dan pendekatan sejarah hukum. Kajian ini menyimpulkan bahwa hak veto Dewan Keamanan PBB patut dipertimbangkan kembali sebagai syarat utama bagi ICC untuk mengadili kejahatan perang dan kemanusiaan yang dilakukan dalam konflik Palestina dan Israel dengan dibuktikan melalui ilmu pengetahuan ilmiah.
Reference63 articles.
1. Abtahi, H., & Dawson, G. (2016). The anatomy of the Milošević trial (2001–2006). Journal of International Humanitarian Action, 1(1), 1–35. https://doi.org/10.1186/s41018-016-0004-x
2. Ahmed lamin. (2021). ISRAEL-PALESTINE CONFLICT: THE WORLD’S MOST INTRACTABLE CONFLICT. International Journal of Language & Literature, 1–11.
3. Akande, D., & Tzanakopoulos, A. (2018). Treaty Law and ICC Jurisdiction over the Crime of Aggression. European Journal of International Law, 29(3), 939–959. https://doi.org/10.1093/ejil/chy059
4. Al Uraidy, A., Istri, T., Widyantari, D., & Dewi, P. (2021). Penyerangan Koalisi Arab Saudi Terhadap Yaman Dalam Perspektif Hukum Humaniter. Jurnal Kertha Desa, 9(3), 38–50.
5. Alexander, A. (2023). Filling the Gaps: The Expansion of International Humanitarian Law and the Juridification of the Free-Fighter. Journal of International Humanitarian Legal Studies, 14(2), 274–303. https://doi.org/https://doi.org/10.1163/18781527-bja10075