Author:
Sudarmawan I Wayan Eka,Wijaya Nyoman Surya,Jayendra Putu Sabda
Abstract
<p>Akibat pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia sejak awal tahun 2020, banyak sektor industri yang terpukul salah satunya adalah industri pariwisata. Bali merupakan salah satu provinsi yang paling mengalami keterpurukan akibat pandemi Covid-19 di mana masyarakatnya banyak kehilangan sumber penghasilan yang sebagian besar bergantung pada sektor pariwisata. Akan tetapi, saat pandemi Covid-19 sebagian pelaku usaha pariwisata memilih untuk bertahan di tengah pandemi dengan melakukan berbagai inovasi, hal tersebut dilakukan oleh sebagian pelaku usaha travel agent di kawasan Sanur. Mempertahankan suatu usaha di tengah pandemi bukanlah perkara yang cukup mudah. Oleh sebab itu, diperlukan strategi manajemen khusus oleh pelaku usaha untuk membuat usahanya tetap eksis di berbagai kondisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi manajemen 5 P yang dicetuskan oleh Mintzberg, <em>et al. </em>(1995) yang digunakan oleh <em>travel agent</em> di kawasan Sanur untuk bertahan saat pandemi Covid-19. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, alasan secara umum travel agent di kawasan Sanur yang masih tetap melakukan promosi dan menerapkan strategi untuk bertahan adalah perasaan optimis yang dimiliki oleh pelaku usaha mengenai kebangkitan pariwisata setelah masa pandemi. Dengan demikian, terdapat 10 travel agent dari 46 data travel agent (berdasarkan pada data BPSS) yang tetap menerapkan strategi manajemen yaitu 5 P yaitu <em>plan, ploy, pattern, position, perspective</em> untuk tetap bertahan dalam menghadapi masa pandemi Covid-19.</p>
Publisher
Sekolah Tinggi Ilmu Qur an Amuntai
Cited by
1 articles.
订阅此论文施引文献
订阅此论文施引文献,注册后可以免费订阅5篇论文的施引文献,订阅后可以查看论文全部施引文献
1. The Social Resilience in Community-Based Tourism (CBT) Towards the Covid-19;Proceedings of the International Academic Conference on Tourism (INTACT) "Post Pandemic Tourism: Trends and Future Directions" (INTACT 2022);2022