Author:
Muthmainnah Cut Ruhul,Muchlisin Zainal A.,Eriani Kartini,Hasri Iwan,Fadli Nur,Muhammadar Abdullah A.
Abstract
Abstract. Kawan fish (Poropuntius tawarensis) is an endemic fish found in Danau Laut Tawar, Central Aceh, Indonesia. This species has been threatened by ecological partubation, unfrindly fishing practices and pollution. Cryopreservation is one of the ways to maintain the presence of these fish. Cryoprotectant (CP) is a critical material in the cryopreservation and DMSO is a common CP used in cryopreservation. Hence, the aim of the present study was to determine the optimum DMSO concentration for kawan fish sperm. The completely randomized design with 6 treatments and 3 replications were used in this study. The tested treatment was the difference of DMSO concentration, namely; 0, 3%, 6%, 9%; 12%, and 15% DMSO was combined with 5% egg yolk. The ratio of sperm to diluent is 1: 20. The cryotubes containing diluented sperm were evaporated at 5 cm from the surface of liquid nitrogen for 10 min, then stored in a liquid nitrogen container at -1960C for 2 weeks, then thawed and analyzed for the quality. The results showed that fresh sperm of kawan fish had motility of 48.67%, pH 7, milky white, with moderate consistency. The assessment of mass movements shows that the sperm has good quality. The ANOVA test showed that the addition of DMSO in diluents gavee significant effect on sperm motility, fertility and hatchability rates of fish eggs (P 0.05). The highest percentage of sperm motility and fertilization rates of fish eggs were found at concentration of 6%, respectively with the value of 46.67% and 45.67%, respectively. The highest percentage of hatching rate was also found in similar concentration of DMSO with the value of 19.33%. %. The DNA integrity test using the electrophoresis gel method showed that there was damage to DNA fish sperm after freezing, the the lower damage was found at 9% and 12% DMSO. It is concluded that the optimum concentration of DMSO for kawan fish sperm is at 6% of DMSO. Key words: kawan fish (Poropuntius tawarensis), cryopreservation, DMSO, DNA integrity Abstrak. Ikan kawan (Poropuntius tawarensis) merupakan ikan endemik yang terdapat di Danau Laut Tawar, Aceh Tengah, Indonesia. Menurut IUCN (International Union for Conservation of Nature), ikan ini termasuk ikan yang terancam punah oleh sebab kerusakan lingkungan, penangkapan tidak ramah lingkungan dan polusi. Salah satu cara untuk menjaga keberadaan ikan tersebut adalah dengan penerapan metode kriopreservasi sperma. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi DMSO optimum dan melihat kerusakan DNA yang terjadi pada sperma ikan kawan(Poropontius tawarensis) pasca pembekuan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 3 ulangan.Perlakuan yang diuji adalah perbedaan konsentrasi DMSO dengan konsentrasi 0; 3%; 6%; 9%; 12% dan 15%.DMSO tersebut dikombinasikan dengan 5% kuning telur. Perbandingan sperma dengan pengencer adalah 1 : 20. Semua cryotube yang berisi sperma dan pengencer diuapkan pada jarak 5 cm dari permukaan nitrogen cair selama 10 menit, selanjutnya, disimpan dalam kontainer nitrogen cair bersuhu -1960C untuk disimpan selama 2 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sperma segar ikan kawan memiliki nilai motilitas sebesar 48,67%, pH 7, berwarna putih susu, dengan konsistensi sedang. Penilaian gerakan massa menujukkan bahwa sperma tersebut berkualitas baik. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa penambahan DMSO dalam pengencer berpengaruh nyata terhadap motilitas, fertilitas dan daya tetas telur ikan kawan (Poropontius tawarensis) (P0,05) setelah pembekuan. Selanjutnya, uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa persentase motilitas sperma dan pembuahan telur ikan kawan tertinggi terdapat pada penambahan DMSO dengan konsentrasi 6%, masing-masing sebesar 46,67% dan 45,67%. Persentase penetasan telur tertinggi juga dijumpai pada perlakuan 6% DMSO, dengan nilai 19,33%. Hasil uji integritas DNA menggunakan metode elektrofresis gel menunjukkan bahwa terdapat kerusakan pada DNA sperma ikan pasca pembekuan, Kerusakan yang terendah terdapat pada konsentrasi DMSO 9% dan 12%. Namun secara umum, disimpulkan bahwa konsentrasi optimum untuk kriopreservasi ikan kawan adalah 6% DMSO.Kata kunci: ikan kawan (Poropuntius tawarensis), kriopreservasi, DMSO, integritas DNA
Publisher
Institute of Postgraduate Studies, Syiah Kuala University