Abstract
Abstraksi: Hospitalitas pernah menjadi nilai yang penting dalam kehidupan Kristen. Namun, hospitalitas telah menjadi nilai yang terlupakan dalam dunia masa kini. Padahal, praktek panjang hospitalitas Kristen dalam tradisi Kristen telah membentuk misi gereja. Praktek panjang tersebut telah membuktikan kepada kita betapa pentingnya sikap hospitalitas bagi orang Kristen di tengah pergumulannya untuk hidup Bersama di tengah masyarakat yang plural. Hospitalitas menawarkan jalan masuk baru untuk hidup bersama dalam pergumulan perbedaan etnis, pendidikan dan latarbelakang sosial, agama, isu gender, orientasi politik dan lain sebagainya. Hospitalitas adalah sebuah praktek yang mendesak bagi masyarakat masa kini karena hospitalitas tidak hanya menyediakan kebutuhan bagi yang membutuhkan, tetapi juga menciptakan ruang dan waktu bagi orang lain. Hospitalitas sangat berhubungan dengan hati karena hospitalitas mendorong relasi dari seorang tamu menjadi tuan rumah dan permusuhan menjadi persahabatan. Oleh karena hospitalitas membuka pintu untuk hidup bersama dalam konteks masyarakat yang telah tercemar oleh kekerasan, kekasaran, kecurigaan terhadap orang lain atas nama perbedaan, maka hospitalitas bukanlah toleransi. Hospitalitas lebih dari sekadar toleransi karena hospitalitas menawarkan ruang untuk melampaui batas perbedaan dan berusaha untuk belajar satu sama lain, serta mengenali otentisitas satu sama lain.Toleransi menyuratkan tindakan yang pasif dan defensif. Toleransi tidak dapat berdiri sendiri untuk membangun sebuah masyarakat yang baik. Masyarat yang baik perlu nilai yang lebih besar karena toleransi adalah syarat minimum untuk mencapai suatu masyarakat yang baik. Hospitalitas adalah nilai kunci tersebut karena menciptakan ruang penerimaan, saling menghormati, dan pengenalan serta perayaan untuk hidup bersama dalam perbedaan. Oleh karena itu, daripada toleransi, hospitalitas adalah nilai yang utama untuk mewujudkan suatu masyarakat yang baik. Gereja, sebagai penerima hospitalitas Allah, seharusnya berjalan di depan sebagai promotor tentang bagaimana masyarakat dapat hidup bersama. Sebagai tampilan atas karya Allah, Gereja dari dalam dirinya membangun model masyarakat seperti ini, yang tampak pertama-tama dalam ibadah secara komunal maupun pribadi, pelayanan sosial dan usaha keras dalam mewujudkan perdamaian. Dengan cara yang sama, institusi Kristen juga seharusnya bekerja dengan keras ke arah visi ini dengan maksud untuk menunjukkan betapa dalamnya Kerajaan Allah yang penuh damai. Kata Kunci: Hospitalitas, kerapuhan, tamu, tuan rumah, orang asing, musuh, toleransi, dan perbedaan.
Publisher
Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
Cited by
1 articles.
订阅此论文施引文献
订阅此论文施引文献,注册后可以免费订阅5篇论文的施引文献,订阅后可以查看论文全部施引文献