Abstract
Curah hujan di Kota Padang yang berkisar 75 -100 mm, masuk dalam kategori menengah (BMKG) dan dapat menjadi sumber air bersih, tetapi sering menimbulkan banjir pada musim penghujan, karena air hujan tidak dapat meresap ke tanah seiring dengan menurunnya daerah resapan. Sementara itu pemanfaatan air tanah yang berlebihan untuk jangka panjang akan menimbulkan dampak negatif. Universitas Ekasakti termasuk salah satu universitas swasta terbesar yang berada ditengah Kota Padang. Dengan jumlah mahasiswa yang semakin meningkat, maka akan berpengaruh terhadap penambahan jumlah pemakaian air. Pengambilan air tanah yang berlebih dan secara terus menerus, jika tidak diiringi dengan pengisian air tanah kembali dapat menyebabkan terjadinya kekosongan air tanah yang dalam jangka panjang dapat berdampak pada penurunan muka tanah yang tidak serentak, sehingga dapat menyebabkan bangunan diatasnya retak dan turun sebahagian, sehingga harus diantisipasi dengan penangkapan air hujan untuk mengurangi pemakaian air tanah. Pemanenan air hujan merupakan salah satu alternatif mengurangi pemakaian air tanah. Berdasarkan hasil analisis pemanenan air hujan pada Kampus I Universitas Ekasakti sisi Utara, dengan luas atap 3034 m2, maka total air yang dapat dipanen selama setahun sebesar 10.941.191 liter atau setara dengan 10.941 m3, sementara kebutuhan air untuk kawasan Kampus I sisi Utara sebesar 10.427.664 liter, atau setara dengan 10.427,6 m3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan adanya pemanenan air hujan maka Kampus I sisi Utara tidak memerlukan pengambilan air tanah.
Cited by
1 articles.
订阅此论文施引文献
订阅此论文施引文献,注册后可以免费订阅5篇论文的施引文献,订阅后可以查看论文全部施引文献