Author:
Ningrum Nyna Puspita,Setiawandari Setiawandari
Abstract
Menstruasi merupakan tanda datangnya masa pubertas pada remaja putri. Proses pengeluaran darah menstruasi sering kali beresiko mempengaruhi kadar hemoglobin pada remaja, yaitu terjadinya anemia dan dapat menimbulkan efek yang negatif bagi tumbuh kembang remaja putri. Selain program pemberian Tablet Tambah Darah (TTD), beberapa metode non farmakologi dapat digunakan sebagai alternatif dalam membantu meningkatkan kadar hemoglobin pada remaja putri dengan anemia, salah satunya adalah dengan metode akupunktur dan akupresur. Penelitian ini menggunakan pra-eksperimental design dengan rancangan one group pretest posttest design. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yaitu 25 remaja putri di Sekolah Menengah Atas Intensif Taruna Pembangunan Surabaya sesuai dengan kriteria inklus, yaitu usia 12 – 18 tahun, saat pemeriksaan Hb tidak sedang haid,bersedia melakukan akupresur secara mandiri. Tahap selanjutnya sampel dilatih cara melakukan akupresur pada titik Zusanli (ST36) dan titik Sanyinjiao (SP 6) 2 hari sekali selama 10 menit yang dilakukan selama 2 bulan dari September hingga November 2021. Data yang telah terkumpul diuji homogenitas dan dianalisis dengan wilcoxon. Sebelum mendapatkan akupresur, hampir setengahnya responden mempunyai kadar Hb antara 11-12 mmHg (44%), tujuh remaja putri mempunyai kadar Hb < 11 mmHg. Setelah melakukan terapi akupresur, lebih dari separuh responden kadar Hb remaja putri naik antara 13-14 mmHg (53%). Hasil uji Wilcoxon signed rank test ρ value = 0.000 (<0.05) di mana artinya ada perbedaan antara Hb pre-test dan Hb post-test, sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh akupresur titik ST36 dan SP 6 terhadap peningkatan kadar haemoglobin pada remaja putrid. Namun perlu adanya penelitian pengembangan lanjutan tentang metode akupresur dengan sampel yang lebih luas dan dengan subyek yang memiliki kadar anemia yang berbeda-beda, sehingga dapat dilihat efektifitas peran akupresur dalam peningkatan kadar hemoglobin.
Publisher
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Reference16 articles.
1. Amir, N., & Djokosujono, K. (2019). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) pada Remaja Putri di Indonesia: Literature Review. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 15(2), 119.
2. Apriningsih, A., Madanijah, S., Dwiriani, C. M., & Kolopaking, R. (2019). Peranan Orang-Tua Dalam Meningkatkan Kepatuhan Siswi Minum Tablet Zat Besi Folat Di Kota-Depok. Gizi Indonesia, 42(2), 71.
3. Basic Health Research (Riskesdas). (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian RI Tahun 2018. https://www.kemkes.go.id/article/view/21012600002/remaja-sehat-komponen-utama-pembangunan-sdm-indonesia.html Accessed on February 25, 2022.
4. Istiany, A. & Rusilanti. (2014). Gizi Terapan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
5. Iswati, Retno Setyo, Ayu, Desta, & Rosyida, Cahya. (2019). Relationship between Nutritional Status and the Incidence of Anemia among Children Aged 6 Months - 3 Years. 1st International Conference of Health, Science & Technology (ICOHETECH), 56–58.
Cited by
1 articles.
订阅此论文施引文献
订阅此论文施引文献,注册后可以免费订阅5篇论文的施引文献,订阅后可以查看论文全部施引文献