Abstract
Abstract: Porous asphalt has low stability but has high permeability caused by the amount of voids in mixture. For that need to be added other materials to increase the value of the stability on a mixture of pavement. . In this study, the added material used is gum rosin. Gum rosin is obtained by distillation/distillation of the sap from the tree pinus merkusii shaped solid clear yellow to dark yellow. The objecteve of this research is to determine the characteristics of porous asphalt mixture by substituting gum rosin on asphalt penetration 60/70. The specimens preparation of Optimum Asphalt Content (OAC) followed Australian Asphalt pavement Association (AAPA) Method by parameter of Cantabro Loss (CL), Asphalt Flow Down (AFD), and Voids In Mix (VIM). Open graded aggregate was applied and variation in bitumen content of 4,5 %; 5%; 5,5%; 6%; and 6,5% excluding gum rosin. Marshall test and calculatio, CL, and AFD were conducted afterward to obtain OAC. Subsequently, the OAC obtained was used to prepare some specimens of the OAC with variations ± 0.5 from the OAC and gum rosin variations of 2%, 4%, 6%, and 8%. Permeability and durability test then required specimens at the best optimum asphalt content. Based on this research, the content of the best OAC was 5.56% with gum rosin content of 8% as bitumen substitution material. Besides, almost all parameter values met the specification of the AAPA (2004). The addition of rosin affect the value of the characteristic of Marshall, CL, and AFD, which increasing the value of stability, VIM, CL, and AFD along with the increasein percentage of gum rosin. According to the best OAC the value of stability was 554.81 kg, the value of VIM was 18.04%, the value of CL was 20.66%, and the value of AFD was 0.28%.Abstrak: Aspal porus memiliki stabilitas yang rendah namun memiliki permeabilitas tinggi yang disebabkan oleh banyaknya rongga dalam campuran. Untuk itu perlu ditambahkan material lain untuk meningkatkan nilai stabilitas pada campuran perkerasan. Pada penelitian ini bahan tambah yang digunakan adalah gondorukem. Gondorukem merupakan hasil destilasi/penyulingan getah dari pohon pinus merkusii yang berbentuk padat berwarna kuning jernih sampai kuning tua. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik campuran aspal porus dengan substitusi gondorukem ke dalam aspal penetrasi 60/70. Pembuatan benda uji untuk penentuan kadar aspal optimum (KAO) digunakan metode Australian Asphalt pavement Association (AAPA) dengan parameter nilai cantabro loss (CL), asphalt flow down (AFD), dan voids in mix (VIM). Gradasi agregat yang digunakan adalah gradasi terbuka dengan kadar aspal 4,5 %; 5%; 5,5%; 6%; dan 6,5% tanpa variasi penggunaan gondorukem. Selanjutnya dilakukan pengujian dan perhitungan Marshall, CL, dan AFD untuk mendapatkan KAO. Setelah KAO diperoleh, dibuat benda uji pada KAO dan variasi ± 0,5 dari nilai KAO dengan variasi substitusi gondorukem sebesar 2%, 4%, 6%, dan 8%. Berdasarkan hasil penelitian KAO terbaik pada 5,56% dengan substitusi 8% gondorukem, dimana semua parameternya telah memenuhi spesifikasi yang disyaratkan AAPA (2004). Penambahan gondorukem berpengaruh terhadap nilai karakteristik Marshall, CL, dan AFD, dimana meningkatkan nilai stabilitas, VIM, CL, dan AFD seiring dengan peningkatan persentase gondorukem. Pada KAO terbaik diperoleh nilai stabilitas sebesar 554,81 kg, nilai VIM sebesar 18,04%, nilai CL sebesar 20,66%, dan nilai AFD sebesar 0,28%.