Abstract
Pendidikan dan pertumbuhan spiritual sering melibatkan fase yang penuh pencarian dan pergumulan yang dapat mengganggu kesejahteraan seseorang. Namun, jika fase pergumulan pencarian ini memang menjadi bagian yang wajar dari perjalanan spiritual, maka diperlukan strategi untuk mengelolanya. Artikel ini meneliti hubungan antara fase psikologis pencarian (Quest) dan kesejahteraan (Flourishing), serta kontribusi dari dimensi Managing Identity dari konsep Diferensiasi Diri. Data diambil dari 303 mahasiswa seminari dari 28 sekolah tinggi teologi di Indonesia. Analisis regresi bertingkat menemukan bahwa Quest memang memprediksi secara negatif kesejahteraan mahasiswa seminari (β=-.13, p<.01), namun Managing Identity dari Diferensiasi Diri berkontribusi positif lebih besar pada kesejahteraan (β=.61, p<.01). Implikasi dari temuan ini akan didiskusikan. Dimensi Quest dan Diferensiasi Diri ternyata terkait erat dengan teologi Reformed, soteriologi dan eklesiologi, serta fokus pada realitas Trinitas yang menjadi model kehidupan Kristiani.
Publisher
Sekolah Tinggi Teologi Seminari Alkitab Asia Tenggara