Abstract
Rantai pasok beras, khususnya di Kabupaten Garut, melibatkan berbagai tahapan mulai dari petani hingga konsumen. Tahapan ini seringkali rumit dan panjang, menyebabkan peningkatan harga produksi. Artikel ini mengkaji pentingnya perbaikan pada rantai pasok untuk meningkatkan efisiensi dan menurunkan biaya. Supply Chain Operational References Model (SCOR) dan Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah metode yang digunakan, penelitian ini berfokus pada evaluasi kinerja rantai pasok dan mengidentifikasi mata rantai dengan kinerja rendah. Pendekatan ini didukung oleh wawasan dari praktisi serta pakar rantai pasok beras dari BULOG, mengarah pada rancangan model yang lebih efisien untuk rantai pasokan. Hasil penelitian menunjukkan permasalahan utama dalam rantai pasok adalah panjangnya rantai yang berakibat pada konsumsi sumber daya yang berlebih, baik dalam bentuk energi, transportasi, maupun biaya. Melalui analisis yang mendalam, ditemukan bahwa optimasi aliran rantai pasok mulai dari petani, selanjutnya pengepul gabah, penggilingan, distributor, hingga ke retail dan konsumen dapat mengurangi pemborosan sumber daya secara signifikan. Dalam konteks keislaman, penelitian ini mengeksplorasi bagaimana prinsip-prinsip efisiensi dan keberkahan dalam Islam dapat diterapkan untuk menciptakan sistem rantai pasok yang lebih berkelanjutan dan adil.