Abstract
Nilai tukar merupakan persoalan yang kompleks dengan banyak dimensi yang dihadapi seluruh negara. Nilai tukar yang stabil menjadi indikator pertumubuhan ekonomi. Nilai tukar suatu negara harus dijaga tingkat kestabilannya karena jika nilai mata uang mengalami pelemahan dalam jangka yang lama maka akan mempengaruhi sisi impor yang nantinya akan mempengaruhi pertmubuhan ekonomi pada negara tersebut. Otoritas moneter memegang peranan penting dalam menstabilkan nilai mata uang. Penelitian ini mencoba untuk melihat determinan nilai tukar dengan menggunakan variabel inflasi, suku bunga, dan cadangan devisa menggunakan data sekunder dan teknik analisis regresi linear berganda. Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah variabel inflasi mempunyai hubungan negatif dan signifikan terhadap nilai tukar, variabel suku bunga dan cadangan devisa mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai tukar.